Oleh: Eman Suherman
Warga Subang Tinggal di Pantura
Belum memadainya kesejahteraan sebagian petani di negeri ini sepertinya akan tetap menjadi pekerjaan rumah yang entah kapan dapat diselesaikan. Suksesi kepemimpinan di tingkat pusat maupun daerah yang telah berlangsung selama bertahun – tahun itu nyatanya belum mampu mengangkat derajat para pahlawan pangan itu sebagaimana yang diharapkan. Para petani kita seakan tak memiliki kuasa atas ladang mereka untuk menjual hasil panennya dengan harga yang pantas. Sebaliknya, banyak pemilik modal besar yang justru menikmati keuntungan setiap musim panen tiba. Tidak mengherankan apabila minat generasi muda untuk berprofesi sebagai seorang petani pun semakin menurun dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pengalaman penulis yang selama ini berinteraksi dengan para petani, ada empat persoalan yang harus segera dipecahkan agar petani kita sejahtera. Pertama, harga serta ketersediaan pupuk di pasaran. Kelangkaan pupuk di sebagian daerah menjadi persoalan serius bagi para petani untuk mengolah lahan mereka sesuai dengan masa tanam. Hal ini mengakibatkan menurunnya jumlah produksi padi di sebagian daerah karena masa panen yang juga terlambat. Di samping itu harga pupuk yang dirasa relatif mahal bagi sebagian petani juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk menggarap lahan miliknya.
Kedua, persoalan infrastruktur. Ketersediaan irigasi sesuai dengan luas lahan yang ada di setiap wilayah merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi untuk dapat mengolah lahan. Kondisi di lapangan menunjukkan, irigasi di sebagian wilayah tidak terawat dengan baik sehingga tidak dapat dipergunakan dengan sebaik – baiknya. Kerusakan irigasi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari tidak dirawat dengan baik, terkena bencana alam, sampai dengan ulah manusia itu sendiri. Sebagian irigasi bahkan mengalami penyempitan dari ukuran yang sebenarnya.
Baca Juga:Akibat Cuaca Buruk, Nelayan Tak MelautPemdes Bobos Tuntaskan Program Pembangunan, Dari Normalisasi hingga Bangun Jembatan
Akibatnya, saat musim kemarau tiba, banyak sawah petani yang tidak mendapatkan pasokan air. Begitu pula ketika musim hujan, sawah petani banyak yang tergenang karena irigasi yang ada tidak mampu menampung air dalam volume yang sangat besar. Selain itu banyaknya kolam ikan yang terdapat di sekitar areal pesawahan pun menjadi permasalahan seirus yang tak jarang mengakibatkan konflik horizontal. Kebutuhan air untuk kolam ikan yang cukup besar memang tak jarang mengakibatkan para petani mengalami kesulitan untuk mengairi sawah mereka.