Dalam kesempatan itu Dadan juga menjelaskan, dari hasil penelitian terbaru komplek percandian Candi Jiwa ternyata memiliki cakupan seluas 374 hektare. Dari luas lahan tersebut terdapat 60 unur (gundukan tanah yang didalamnya terkubur bangunan candi) yang belum tergali.
“Saat ini baru lima unur yang sudah terbuka, dan di dalamnya memang ada bangunan candi, yakni Candi Jiwa, Candi Balandong, Candi Sumur, dan candi lainnya,” katanya.
Menurut Dadan, dengan ditemukannya komplek percandian itu, Karawang menjadi bagian dari sejarah dunia. “Apalagi, di perairan Pantai Cilamaya ditemukan pula bangkai kapal peninggalan VOC yang sarat dengan muatan benda-benda langka dan bersejarah,” paparnya.
Baca Juga:Awal Tahun, 2,59 Persen ASN Tak Masuk KerjaMalam Tahun Baru Sisakan Tumpukan Sampah, Puluhan Petugas Kebersihan Dikerahkan
Sementara itu, Deden Mustafa Kemal selaku Project Director Jaswita Tourism Center mengatakan pendirian laboratorium di SMKN 2 Karawang merupakan tindak lanjut dari kerja sama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan pihak Jaswita.
“Kami memilih SMK 2 Karawang karena merupakan salah satu sekolah pertama di Karawang yang mengembangkan bidang pariwisata. Alasan lain, karena Kabupaten Karawang sedang mengalami pertumbuhan industri pariwisata yang sangat cepat,” kata Kemal. (use/din)