SUBANG-TNI Angkatan Udara mengaku telah berhasil mencapai kondisi “zero accident” pada tahun 2018. Itu merupakan bukti prestasi keberhasilan jajaran TNI Angkatan Udara dalam menjauhkan diri dan organisasi dari perilaku yang tidak profesional, seperti unsafe action dan unsafe condition.
Komandan Lanud Suryadarma Marsma TNI T. Sembiring Meliala mengatakan, pencapaian zero accident pada tahun 2018 bukanlah puncak akhir dari program “road to zero accident” yang menjadi komitmen jangka panjang TNI AU.
Dia mengatakan, kondisi zero accident pada tahun 2018 hanyalah penggalan dari perjalanan panjang, untuk menjadikan safety culture sebagai budaya kerja TNI Angkatan Udara.
Baca Juga:Hujan Lebat Angin Kencang Melanda Pantura, Tiga Warung Roboh2019, PSI Minta Prabowo Taubat, Tidak Berbohong
“Budaya safety harus menjadi landasan doktrinal yang menuntun cara berfikir, ucapan, dan tindakan semua insan TNI Angkatan Udara dalam sepanjang pengabdiannya,” ungkap Danlanud sebagaimana dikatakan oleh Panglima Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau).
Dia menuturkan, kekuatan TNI Angkatan Udara harus terus tumbuh dan berkembang agar mampu mengantisipasi perubahan lingkungan strategis dan kontinjensi ancaman udara. Modernisasi kekuatan TNI Angkatan Udara terus dilakukan melalui program pembangunan kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF) TNI Angkatan Udara yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.
“Dalam rangka kelanjutan proses pembangunan minimum essential force atau MEF Angkatan Udara, maka tugas berat sudah menanti di tahun 2019. Tahun 2019 adalah akhir dari program pembangunan MEF tahap II yang berlangsung pada periode tahun 2015- 2019, sekaligus awal MEF tahap III atau tahap terakhir yang akan berlangsung pada periode tahun 2020-2024,” paparnya.
Terkait perkembangan situasi dalam negeri yang masih dihiasi berbagai permasalahan menonjol seperti bencana alam, gerakan separatis, terorisme, konflik horizontal dan berbagai masalah sosial lain. Seluruh jajaran harus memperhatikan dengan cermat dan harus siap operasi jika diperlukan untuk menghadapi setiap kondisi darurat.
“Segala kendala, masalah dan keterbatasan, sudah harus diantisipasi sejak awal tahun, sehingga memudahkan pengambilan keputusan saat kontijensi terjadi. Potensi kerawanan keamanan sudah bisa dipastikan menjadi lebih serius menjelang pemilu bulan april 2019 nanti,” jelasnya.
Prestasi dan target TNI Angkatan Udara tersebut disampaikan Danlanud Suryadarma dalam Apel Khusus awal Tahun 2019, yang diikuti anggota Lanud Suryadarma dan Kompi Senapan C Yonko 461 Paskhas. Dihadiri oleh Komandan Wing 8 Kolonel Pnb Suliono dan Para pejabat dari Lanud Suryadarma.(ysp/man)