BANDUNG– Awal Januari Pemprov Jawa Barat bersama Perum Bulog langsung melaksanakan program stabilisasi harga dan kesediaan beras. Peluncuran program ini dilakukan di Gudang Bulog Jalan Gedebage, Kota Bandung oleh Sekda Jabar Iwa Karniwa dan Kepala Perum Bulog Jabar Ahmad Mamun, Kamis (3/1).
Ahmad Mamun mengatakan ada lima pasar yang menjadi target stabilisasi dan pemenuhan pasokan beras di Kota Bandung. Namun menurutnya, secara serentak, sejak hari ini kegiatan yang sama juga dilakukan di seluruh Jabar.
“Di Kota Bandung ada lima pasar, setiap hari 100 ton beras kami gelontorkan, hingga harga stabil,” ujarnya.
Baca Juga:Saatnya Gotong Royong Membangun SubangH. Ruhimat: Kades Jangan Tersangkut Hukum, Jalankan Tugas Sesuai Aturan
Ia menegaskan stok beras di Bulog Jabar masih sangat banyak, bahkan memiliki kesediaan hingga 16 bulan ke depan, yang berarti stok beras sangat aman selama satu tahun ke depan.
Sementara Sekda Jabar Iwa Karniwa menambahkan kegiatan ini dilakukan sesuai amanat presiden dimana melihat kondisi musim tanam yang mengalami kemunduran karena anomali cuaca.
“Ada kemunduran masa tanam, sehingga awal tahun panennya bisa mundur. Untuk mengantisipasi kenaikan harga karena panen mundur, maka gerakan stabilisasi harga beras dilakukan sejak awal tahun,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kepada Polda Jabar dan TNI yang ikut bahu membahu mengawal distribusi sembako hingga menindak pelaku penimbun sembako.
“Selain produksinya lancar, pengawasan di lapangan juga bagus. Kami optimis jika komoditas beras akan tercukupi. Masyarakat jangan takut dan melakukan aksi borong, stok aman,” jelasnya. (bbs/ded)