Selain menggambarkan kondisi lahan atau tanah, zonasi pangan juga sangat diperlukan untuk mengetahui jenis pangan yang dihasilkan oleh setiap daerah. Hal tersebut sangat diperlukan untuk menjaga nilai ekonomi produk pangan tetap tinggi. Kenyataan menunjukkan, jatuhnya harga sayuran di pasaran salah satunya disebabkan oleh melimpahnya hasil panen di setiap daerah untuk jenis yang sama dan dalam waktu yang bersamaan. Di samping itu minimnya penggunaan teknologi pasca panen pun turut memperparah kerugian yang dialami oleh para petani. Produk pangan yang tidak terserap oleh pasar biasanya menumpuk di gudang penyimpanan hingga membusuk dan tidak dapat dimanfaatkan lagi.
Untuk membangun sebuah peta zonasi pangan yang benar – benar mampu menggambarkan kondisi lahan yang sesungguhnya, diperlukan koordinasi yang baik antara pihak pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten / kota. Penjabaran visi pemerintah di bidang pangan yang dilakukan oleh Kementerian terkait hendaknya melibatkan pemerintah daerah sebagai stake holder yang memegang peranan sangat penting dalam upaya menjaga ketersediaan pangan nasional. Hal tersebut terutama berkaitan erat dengan potensi lahan yang dimiliki oleh setiap daerah serta itikad baik dari para pengambil kebijakan di tingkat daerah untuk menyusun peraturan terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Artinya, seorang kepala daerah yang memiliki visi jauh ke depan akan berupaya semaksimal mungkin menjaga lahan pangan yang ada di wilayahnya untuk tetap terjaga. Andai kata dia menghadapi suatu kondisi dimana alih fungsi lahan menjadi hal yang tak terhindarkan, berusaha untuk mencari lahan pengganti sesuai dengan lahan  beralih fungsi akan terus ia lakukan.
Selain hal di atas, upaya mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat tidak akan ada artinya apabila tidak didukung dengan kesiapan masyarakat di tingkat bawah. Dalam konteks ini, diperlukan  proses edukasi yang cukup panjang kepada masyarakat terkait pentingnya zonasi pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka. Untuk itu peran para penyuluh pertanian dalam memberikan wawasan serta keterampilan dalam melakukan pola tanam secara tepat sangatlah diharapkan.