PUSAKANAGARA– Warga Desa Kalentambo menyerahkan secara sukarela dua ekor satwa kepada BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Barat. Dua ekor satwa yang diserahkan diantaranya satu ekor monyet ekor panjang serta satu ekor elang bondol. Elang bondol merupakan salah satu satwa dilindungi, karena keberadaannya hampir punah.
Warga Desa Kalentambo, Durotun mengatakan, penyerahan dua ekor satwa langka itu dilakukan dengan sukarela. Sebelumnya, dua satwa langka itu diamankan warga di dua tempat berbeda.
Durotun menyebut, monyet ekor panjang dan elang bondol sebelumnya milik warga setempat. “Monyet itu tadinya punya warga sini, dirawat dari kecil, tapi karena tempo hari ada kejadian yang mengancam keselamatan warga, jadi sepakat sama pemiliknya untuk diamankan,” jelas Durotun.
Sementara itu mengenai elang bondol, Durotun mengaku, sebelumnya warga menemukan dan mengamankan elang dengan kepala warna putih itu di area pesawahan.
Baca Juga:Tiga Pejabat Kehilangan JabatanRumah Terakhir Maria
“Ada warga yang menemukan. Kayanya ada pemiliknya, tapi kabur. Nah sama kita diamankan karena kan elang itu satwa dilindungi ya,” bebernya.
Akhirnya setelah berdiskusi panjang dengan warga lain, ia memutuskan untuk menyerahkan dua satwa tersebut ke BBKSDA.
“Saya coba cari kontaknya di internet, akhirnya dapat dan dihubungi. Alhamdulillah langsung nyambung,” bebernya.
Tidak hanya itu, petugas BBKSDA juga sempat memberikan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat serta anak sekolah mengenai konservasi satwa.
Seperti diketahui, elang bondol merupakan spesies yang tinggal di pulau seribu. Hewan ini sangat mudah dikenali, karena memiliki bulu putih yang menutup kepala sampai leher dan punggung berwarna cokelat kemerahan.
Spesies ini juga disebut terancam punah. Peneliti burung dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, bahwa warna bulu yang dimiliki elang bondol adalah ciri khasnya, yaitu memiliki warna bulu cokelat kemerahan.
Sebenarnya, bulu putih yang dimiliki elang bondol tidak hanya menutupi kepala sampai leher. Tetapi juga menutupi dada hingga perutnya. Selain itu, elang bondol memiliki karkateristik yang sama seperti elang lain, yakni memiliki paruh melengkung dengan ujung runcing untuk merobek atau mengoyak mangsa, dan cakarnya tajam untuk mencengkeram. Burung bersayap lebar itu banyak hidup di bakau, tepi pantai, pulau, dan sepanjang aliran sungai. Bahkan wilayah sebaran burung ini disebutkan cukup luas. Hampir di seluruh Indonesia dan semenanjung Malaya.