PUSAKANAGARA-Belum bersahabatnya cuaca di laut juga dirasakan oleh ratusan nelayan di Patimban. Gelombang yang tinggi serta angin kencang menyulitkan para nelayan untuk melaut.
Saat dikunjungi Pasundan Ekspres, Sabtu (5/1) terlihat ratusan kapal bersandar di muara kali Sewo yang berada di Dusun Trungtum, Desa Patimban. Terlihat aktivitas nelayan yang sedang memperbaiki jaring-jaring serta mengecek kapal-kapal selagi tidak ada aktivitas melaut.
Salah satu nelayan yang ditemui Kaspan mengungkapkan, ia tidak melaut disebabkan karena ombak laut yang tinggi serta angin laut yang saat ini kondisinya begitu kencang. “Engga melaut, anginya kencang ombaknya tinggi,” jelas Kaspan.
Baca Juga:Dinas Kesehatan Belum Terima Laporan Putus Kontrak BPJSAaron Mendukung Wujudkan Cikadu ‘Nagara Emas’
Akibat tidak melaut, otomatis pendapatan juga taka ada. Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Kaspan mencoba untuk mencari kerang laut yang bisa. “Ya kalau gak melaut gini gak makan, susah. Makanya cari kerang,” jelas Kaspan.
Sementara itu, nelayan lain Nuryadi juga menuturkan bahwa nelayan di Patimban sudah berminggu-minggu tidak melaut. Bahkan ada pula yang sudah dalam hitungan bulan tidak melaut. “Ada yang seminggu, dua minggu yang dua bulan juga ada,” tuturnya.
Untuk itu dirinya memutuskan sementara ini mencari penghasilan lain seperti mencari kerang. “Ya mencari kerang pak pakai gorok, buat makan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang kerang Rosanti menjelaskan bahwa setelah tidak melaut, ayah dari Rosanti kini beralih sementara mencari kerang. Sedangkan Rosanti sendiri bertugas untuk menjual kerang hasil tangkapan ayahnya. “Karena gak melaut ya jualan kerang, ini bapak yang nyari. Saya yang jualin,” ucap Rosanti.
Kerang yang dijual sendiri dihargai Rp10.000 per kilogramnya. Penghasilan dari berjualan kerang sendiri terhitung lumayan bagi Rosanti dan keluarganya untuk menyambung hidup ditengah cuaca yang belum dalam keadaan normal.(ygi/man)