Terpisah, Bamusdes Desa Sukatani Dede Supriatna juga menyampaikan, dirinya menilai bila sampai ada pencabutan SK Bupati atas kepala desa yang saat ini masih menjabat, maka, kemungkinan besar di Desa Sukatani tidak akan kondusif.
“Saat ini masyarakat di Sukatani sudah kondusif, karena kades yang diharapkan sudah sesuai dengan kehendak masyarakat. Orangnya mudah bergaul, selalu merangkul kepada siapapun dan selalu mementingkan kepentingan masyarakat,” beber Dede Supriatna alias Galing saat dikonfirmasi.
Warga tidak ingin masyarakat di Sukatani terjadi perpecahan hanya karena ada pergantian kades, karena sudah lama mendambakan kondisi kondusif seperti saat ini.
Baca Juga:Maulidan Diisi Sosialisasi NarkobaPilih Ketua RW, Panitia Gelar Uji Kelayakan
“Intinya jangan sampai di masyarakat Sukatani mengalami gesekan-gesekan yang akan berakibat tidak berjalannya pelayanan kepada masyarakat, bila itu terjadi bisa di pastikan akan ada kerusuhan,” tambah Dede.
Seperti diketahui, sekitar awal tahun 2017 ada kejadian luar biasa di Desa Sukatani. Saat itu kepala desa sukatani diperiksa oleh pihak kepolisian Polres Purwakarta, diduga ada anggaran dana desa yang bermasalah hingga diduga ada kerugian negara.
Bupati saat itu melalui Bagian Hukum dan Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa mengambil kebijakan untuk menghentikan kepala desa, agar kasus yang ditangani pihak kepolisian berjalan semestinya.
Atas dasar tersebut, kemudian Pemkab memberikan keleluasaan kepada masyarakat Desa Sukatani dan Bamusdes untuk melakukan pemilihan kepala desa. Sehingga terpilihlah kepala desa yang saat ini menjabat, yang diperkuat dengan SK Bupati.(mas/dan)