KARAWANG-Sungai Citarum disebut-sebut sebagai sungai paling tercemar di dunia. Maraknya pencemaran dan pembuangan limbah menyebabkan ekosistem di Citarum rusak. Akibatnya, banyak jenis ikan tidak ditemukan lagi atau diduga kuat punah.
Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) pernah melakukan penelitian biotilik di Sungai Citarum. Hasilnya, sedikitnya 50 jenis ikan di Citarum telah punah. Jenis ikan yang punah itu diantaranya adalah arengan, lelawak, sengal, tawes, dan jenis ikan lainnya.
Namun di awal tahun 2019, ditemukan jenis ikan langka, yang disebut – sebut sudah lama tak terlihat di Citarum. Ikan itu adalah Ompok (Ompok Bimaculatus), Tawes (Barbonymus Gonionotus) dan Baung (Hemibagrus Nemurus).
Baca Juga:Dua Rumah Sakit Kembali Layani Pasien BPJSDorong Lembang jadi Gudang Atlet Sepak Bola
Ketiga ikan itu diidentifikasi oleh siswa pecinta alam yang sedang melakukan ekspedisi di hilir Citarum. Selama lima hari, mereka menyusuri hilir Citarum dari Tunggak Jati, Karawang Barat hingga Kuta Ampel di Batu Jaya. Mereka menanyai para pemancing di sepanjang hilir Citarum.
“Ditemukannya 3 spesies terancam punah di Sungai Citarum menjadi pertanda masih adanya harapan untuk mengembalikan ekosistem Sungai Citarum. Apalagi salah satu spesies yang teridentifikasi tersebut adalah ikan, yang sangat tergantung pada air sungai yang sehat,” ujar Arip Munawir, pegiat lingkungan di Karawang, Senin (7/1).
Arip adalah pengasuh Bara Rimba, organisasi pecinta alam di SMKN 1 Rengasdengklok. Ia membimbing enam siswa melakukan ekspedisi di hilir Citarum untuk mensurvey kondisi dan memahami flora, fauna serta ikan yang masih bisa ditemukan di habitat aslinya.
Arip menuturkan, Ikan Ompok, Tawes dan Baung terdaftar dalam hewan hampir terancam (Near Threatened) Red List International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) 3.1.
“Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia dengan segala polutannya, namun kita menemukan secercah harapan ketika menemukan ikan Ompok Bimaculatus dan udang galah,”. kata Nanang selaku penanggung jawab ekspedisi dan Kepala Satuan Bara Rimba.
Penemuan Ompok di Citarum mengagetkan peneliti dari ECOTON. Sebab, di sungai Brantas yang kondisi airnya lebih baik dari Citarum, ikan jenis itu sudah tak ditemukan.