Grounbreaking Oleh Presiden, Bisa Ekspor Kendaraan Otomotif
PUSAKANAGARA-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan pengerjaan paket 1 pembangunan Pelabuhan Patimban, bisa rampung pada Desember 2019 ini. Ia pun meyakini, adanya proyek Patimban ini akan menumbuhkan ekonomi baru.
“yang paling penting menekan harga logistik Indonesia, yang terus kita efisienkan. Target kami tahun ini bisa dilaksanakan,” kata Budi pada awak media, usai melakukan Site Visit ke Pelabuhan Patimban, kemarin (9/1).
Budi menyampaikan bahwa keberadaan proyek Pelabuhan Patimban sangat strategis. Proyek ini direncanakan kapasitasnya akan mampu menampung 7,5 TEUS.
Baca Juga:SMP/MTs Al-Muhajirin Observasi ke Gedung DPRDPRD Akan Panggil Disnakertrans
Menhub Budi, juga menambahkan, kontruksi yang dilakukan saat ini diantaranya reklamasi, dermaga, trestle dermaga serta breakwater.
Namun pada Desember 2019 mendatang, Pembangunan Tahap I yang ditargetkan rampung, adalah car terminal/terminal construction. “Ya car terminal dulu. Kita prediksi rampung pada Desember tahun ini,” tuturnya.
Menurut Budi, sejauh ini tidak ada hambatan dalam pembangunan pelabuhan. Dari sisi koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) juga berjalan baik. “Dengan Pemda nggak ada masalah. Pemda sudah selesai semua, izin sudah selesai semua,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan, saat ini progress pelaksanaan telah mencapai 13%. Bila sesuai rencana, pada Maret mendatang, akan dilakukan groundbreaking. “Kami akan laporkan ke Pak Presiden, supaya ada groundbreaking. kami akan usulkan bulan Maret nanti,” jelas Budi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang turut mendampingi Menhub Budi Karya menuturkan bahwa adanya proyek yang menandakan bahwa ekonomi Indonesia ini sedang bagus sedang luar biasa.
“Ciri ekonomi luarbiasa infrastrukturnya overkapasistas, Tanjung Priuk sudah tidak bisa menampung lagi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa ini,” ucap Kang Emil.
Adanya Pelabuhan Patimban sendiri bisa memberikan efisiensi dalam pengiriman barang serta ekspor ke luar negeri.
Baca Juga:TK Bangun Bangsa Cetak Peserta Didik BerkarakterTinjau Pelabuhan Patimban, Emil: Terimakasih Pak Presiden
Ia menyebut biaya mengirim barang dari Jakarta ke Tanjung Priuk lebih mahal, dari mengangkut barang ke Shanghai atau ke Singapore. “itu menurut asosiasi logistik Indonesia. Ini menandakan sangat tidak efisien kan,” jelas Emil.
Chair de Mission Embassy of Japan Ono Keichi mangatakan, bahwa Pemerintah Jepang Ingin membantu dan mendukung untuk membangun pelabuhan Patimban.