Dalam pidatonya, Mega juga menyampaikan, tidak mau comot orang untuk mendongkrak partai. Dirinya tidak ingin ada kader karbitan. Pintu PDIP selalu terbuka bagi siapa saja, tapi tidak mau juga saya kalau ada kader yang dadakan saat pemilu, terangnya.
Hampir sekira 30 menit lebih Megawati berpidato. Usai dirinya berpidato, pembawa acara melanjutkan. Salah satu kader terbaik PDIP akan memberikan sambutan. Kita sambut bapak Joko Widodo, kata pembawa acara membahana di seluruh ruangan.
Sekira pukul 11.45 WIB, Jokowi naik ke mimbar. Memberikan salam kepada tamu undangan dan kader yang hadir. Tak lama.
Jokowi tiba-tiba berhenti. Suasana hening. Adzan dzuhur terdengar. Usai adzan, Jokowi melanjutkan.
Baca Juga:Kepala Desa Harus Merumuskan Program Hasil MusdesYuli: Dorong Keterpilihan Perempuan di DPRD
Mengawali pidatonya, Jokowi juga bercerita. Tadi saya sempat bisik-bisik dengan ibu ketua, gimana kalau kita undang dua orang sampai ranting dan anak-ranting. Tapi setelah dihitung jumlahnya 3 juta lebih, tempatnya di mana itu yang belum ketemu, kata Jokowi disambut tawa hadirin.
Menurutnya, PDIP sangat beruntung memiliki ketua umum seperti Megawati. Karena memiliki keyakinan ideologi sangat kuat. Mega juga sosok yang memunyai keyakinan politik yang luar biasa. Keyakinan akan pancasila sangat kuat.
Mantan Wali Kota Solo itu tak lama. Mungkin hanya 15 menit berpidato. Ia menuturkan, Indonesia didirikan dengan jerih payah, keringat dan darah para pahlawan. Mereka adalah teladan terbaik yang merelakan hidup dan matinya untuk bangsa ini, ucap Jokowi.
Ia melanjutkan, Indonesia telah 73 tahun merdeka. Banyak capaian dan kemajuan yang telah dialami. Dirinya mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Ia juga memaparkan, asset terbesar bangsa ini adalah kerukunan, persaudaraan dan persatuan. Jokowi meminta kepada seluruh kader untukbergotong-royong untuk membumikan pancasila.
“Gotong-royong diperlukan agar menjadikan Indonesia adil, makmur dan sejahtera. Seluruh kader harus bersama-sama mewujudkan Indonesia yang berdikari. Berkeprobadian, bermartabat di mata dunia,” ujar Jokowi.
Di akhir pidatonya, ia mengucapkan selamat ulang tahun untuk PDIP. Selamat HUT ke-46. Dirgahayu PDIP. “Merdeka, Merdeka, Merdeka!” seru Jokowi menutup pidatonya.(khf/man)