Meski diguyur hujan deras, para penari yang merupakan siswa dari Sanggar Seni Kusuma tidak surut semangat untuk menari pada peresmikan sanggar tersebut, Sabtu malam (12/01) kemarin. Begitupun masyarakat di sekitar sanggar dan orang tua siswa, begitu antusias menyaksikan sajian pertunjukan tari-tarian. Bagaimana kemeriahannya?
LAPORAN: INDRAWAN, Subang
Dibuka dengan tari Ponggawa yang bermakna kedisiplinan para prajurit Pajajaran yang bersenjatakan kujang saat berperang, acara peresmian Sanggar Seni Kusuma berlangsung meriah.
Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Camat Cipeundeuy Dadang Darmawan beserta para Muspika, Plt Kepala Dinas Disdikbud E Kusdinar MPd bersama Bidang Kebudayaan Disdikbud, Kabid Promosi Disparpora serta Ketua Anugerah Musik Award Indonesia Dwiki Dharmawan.
Dalam sambutannya, pimpinan Sanggar Seni Kusuma Anjar Purwani SKM SSn MPd menjelaskan, proses pembelajar di Sanggar Seni Kusuma sudah berlangsung sejak lama. Dikelola oleh tenaga pengajar yang profesional yang merupakan warga sekitar sanggar atau sumber daya manusia asli Cipeundeuy lulusan ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung.
Baca Juga:Lomba Patek Japati, Upaya Karang Taruna Sagara Harumkan SubangKouta Haji 1.196 Orang, Daftar Tunggu 16.600 Orang
“Anak-anak adalah aset bangsa untuk pembangunan dalam bidang kebudayaan. Tidak sekedar menjadikan anak-anak mampu menari, Sanggar Seni Kusuma juga secara khusus mengenalkan anak-anak didiknya pada seni tradisi, dimotivasi agar cinta dan sayang pada seni tradisi,” jelasnya.
Anjar Purwani juga menambahkan bahwa dengan menari anak-anak dididik agar memiliki karakter yang baik, sesuai dengan makna pada setiap tarian yang diajarkan. Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dirinya memilih pensiun dini dan fokus mengembangkan sanggar seni kusuma yang dia pimpin.
Kepala Disdikbud Kabupaten Subang E Kusdinar MPd, secara seremonial meresmikan Sanggar Seni Kusuma. Dalam sambutannya, dia menyampaikan apresiasi yang mendalam atas berdirinya Sanggar Seni Kusuma. Dalam kesempatan itu juga Kusdinar menyampaikan permohonan maaf dari bupati beserta Wakil Bupati Subang yang tidak bisa hadir memenuhi undangan, karena ada acara lain.
“Tentu saya mengucapkan terimakasih pada kontribusi sanggar seni kusuma yang turut membantu kami dalam melestarikan seni budaya. Kemudian selanjutnya saya berharap sanggar Seni Kusuma bisa berkolaborasi dengan setiap sekolah di Cipeundeuy untuk mewadahi minat anak-anak kita pada seni tari. Saya juga mengimbau agar masyarakat turut serta bisa mendukung keberlangsungan kegiatan di sanggar ini,” tandasnya.