LEMBANG-Adanya pedagang kaki lima yang berjualan di jalur troroar Pasar Panorama, Lembang, terus menuai penolakan. Sebelumnya, aksi penolakan datang dari para para pedagang pasar Panorama. Kini penolakan itu datang dari pengelola Sentra Sayuran Lembang.
“Saya tidak setuju sekali ada pedagang kaki lima yang berjualan sepanjang jalan protokol depan pasar Panorama Lembang, karena kita berkomit, PKL existing, kita sepakat bikin solusi di tampung di pasar sentra sayuran jalan Sekoau Lembang,” kata owner Sentra Sayuran Lembang, Totoh Gunawan, Senin (14/1).
Menurutnya, selain jalan tersebut terlihat kumuh, juga akan menimbulkan kemacetan. Totoh mengatakan, Lembang merupakan kota tujuan wisata yang harus terlihat rapih dan indah. Ia menuturkan, Bupati Aa Umbara memiliki keinginan agar kota Lembang tertata rapih dan bersih.
Baca Juga:PKT Desa Ciruluk Fokus Benahi Saluran AirPembangunan Kawasan Industri Terpadu Pollux Dinilai Salahi Tata Ruang
“Lembang adalah kawasan wisata. Pa Bupati menginginkan Lembang bersih, dalam arti luas bersih dalam penataannya contoh tertatanya PKL,” ucap Totoh.
Lebih lanjut ia mengatakan, Sentra Sayuran Lembang awalnya merupakan solusi untuk menampung eksisisting pedagang pasar Panorama Lembang, yang tidak tertampung di Pasar Panorama pasca kebakaran pada tahun 2015 lalu.
“Bukan hanya pedagang eksisting pasar Panorama, saya berharap juga adanya penataan para pedagang kaki lima yang di trotoar untuk disentrakan. Mudah-mudahan pasar sentra sayuran menjadi inspirasi bagi pemerintah, yang telah memberikan solusi terhadap PKL Ex pasar Panorama yang tak tertampung itu,” katanya.
Sementara Pengelola Pasar Panorama Lembang, Yosua Adithya mengaku pedagang menolak keberadaan PKL yang sebagian besarnya merupakan pedagang sayuran bakal menjadi pedagang tandingan dan bisa mematikan pedagang eksisting di dalam pasar.
“Di Pasar Panorama total ada 1.800 pedagang, mayoritas mereka menolak rencana penyewaan lahan Dishub oleh PKL. Ada sekitar 200 pedagang yang menandatangi penolakan,” bebernya. (eko/din)