CIREBON– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon memprediksi bencana alam pada tahun 2019 didominasi angin puting beliung. Demikian dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra kepada wartawan Radar Cirebon (Pasundan Ekspres Group).
Lebih lanjut, dikatakan Dadang, Kabupaten Cirebon ada pada urutan ketujuh rawan bencana di Jawa Barat dan menempati urutan ke-180 di Indonesia.
Namun demikian, lanjut Dadang, Kabupaten Cirebon sendiri merupakan daerah yang dilintasi oleh 13 sungai sehingga masih rawan banjir. Untuk menyiapkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menetapkan darurat siaga bencana mulai 1 November 2018 hingga 31 Mei 2019.
Baca Juga:Bupati Cellica Evaluasi Pejabat Eselon IIRuhimat Ingatkan Kades Hati-hati Kelola Anggaran
“Tahun ini kelihatannya bencana di Kabupaten Cirebon diprediksi didominasi oleh angin puting beliung,” ujar Dadang.
Prediksi tersebut, lanjutnya, berkaca pada peristiwa sebelumnya, di mana di Kabupaten Cirebon telah dilanda angin puting beliung seperti di Kecamatan Panguragan. “Angin puting beliung sulit diminimalisir. Jadi kita hanya bisa waspada. Tidak seperti banjir yang bisa diminimalisir dengan peninggian tanggul,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, potensi bencana lain seperti banjir dan longsor masih mungkin terjadi di Kabupaten Cirebon. Oleh karena itu, BPBD telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungan Cimanuk Cisanggarung (BBWSC).
BPBD juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada, siaga dan segera melaporkan jika terjadi bencana. “Masyarakat juga diimbau agar disiplin, menjaga dan melestarikan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan,” jelas Dadang.
Dadang menambahkan, ada tujuh kecamatan yang masuk wilayah rawan bencana angin puting beliung di Kabupaten Cirebon yakni Susukan, Panguragan, Plered, Mundu, Tengahtani, Arjawinagun dan Kedawung. (via)