NGAMPRAH – Lubang biopori jumbo bisa menjadi solusi untuk mengurangi genangan air di musim hujan. Bahkan, lubang biofori ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengolah sampah organik.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Maryati saat dihubungi, Jum’at (18/1).
Menurutnya, biopori jumbo memiliki diameter lebih besar dari biopori biasa, yakni 30 cm. Fungsinya untuk meningkatkan daya resap air pada tanah, sehingga tidak terjadi banyak genangan di permukaan.
Baca Juga:Kualitas Akhlak Pada Pendidikan Islam di Zaman ModernHasanudin Ajak Warga Bersatu Kembali
“Untuk mengurangi genangan air di musim hujan ini, bisa membuat lubang biofori jumba di depan halam rumah masing-masing,” katanya.
Cara pembuatannya, lanjut Maryati, tanah harus dibor dengan kedalaman sekitar 2 meter. Lalu, dimasukkan paralon berukuran besar ataupun ember bekas yang telah dilubangi di bagian bawahnya.
“Pada bagian atasnya diletakkan sampah-sampah organik seperti dedaunan dan sisa sayuran, lalu ditutup dengan tutup lubang resapan air,” terangnya.
Dia menambahkan dengan biopori jumbo ini, bisa menampung sampah-sampah organik dan bisa diolah menjadi kompos. Dengan begitu, sampah rumah tangga bisa diolah sendiri di rumah.
“Kami terus menyosialisasikan hal ini kepada masyarakat. Bahkan beberapa warga di Padalarang sudah menerapkan ini di halaman rumah mereka dan ternyata cukup bermanfaat untuk mengurangi genangan air saat hujan,” pungkasnya. (Sep/ded)