Aksi Direkam Alumni
KARAWANG-Aksi anarkis para siswa SD di Kabupaten Karawang sempat membuat hebuh di dunia maya. Ironisnya, aksi anarkisme kali ini bukan dilakukan siswa tingkat SMA atau sederajat. Melainkan dilakukan para siswa Sekolah Dasar (SD).
Dalam video yang beredar berdurasi 29 detik itu, terlihat puluhan siswa SD yang masih mengenakan seragam sekolah olahraga tengah baku hantam berkelahi di sebuah kebun. Video tersebut mendadak viral karena diupload di media sosial oleh salah seorang siswa.
Dari informasi yang dihimpun, aksi saling baku hantam para siswa SD tersebut sedikitnya melibatkan puluhan warga pelajar. Para pelajar SD di Desa Kiara, Kecamatan Cilamaya Kulon, berjumlah 15 orang. Sisanya, pelajar SD di Desa Langensari, Kecamatan Cilalamaya Kulon, berjumlah 12 orang.
Baca Juga:Cellica Janjikan Anggaran untuk Program PesparawiKarawang Education Fair Beri Dampak Positif bagi Siswa
Tawuran antar siswa SD ini terjadi pada Sabtu (12/1), sekitar pukul 10.00 WIB, di sebuah perkebunan mangga di Dusun Pangasinan RT 01 RW 01, Desa Langgensari, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.
Alumni berinisial RH (13), yang saat itu merekam tawuran, diketahui merupakan siswa salah satu MTs di Lemahabang. Beruntung, tidak ada korban luka berat dalam aksi baku hantam antar siswa ini. Hanya salah satu seorang siswa dikabarkan mengalami luka ringan, berupa goresan kuku di bagian wajahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepsek SDN Langgensari 1, Endang Muhtar mengakui adanya perkelahian antar siswa itu terjadi pada Sabtu (12/1). Informasi yang diterimanya, para siswa dua sekolah itu awalnya terlibat dalam permainan sepak bola. Entah apa sebabnya, hingga puluhan siswa itu saling mengejek hingga berakhir tawuran.
Selepas mereka pulang dari sekolah, puluhan siswa kembali ke lapangan sepak bola untuk berkumpul. Lantas mereka berkelahi di sebuah perkebunan. Mirisnya, perkelahian itu direkam oleh salah seorang alumni sekolah.
Di tempat terpisah, Kepsek SDN Kiara 1, Nasrul Johari mengungkapkan, atas kejadian ini kedua pihak sekolah telah memanggil para orangtua siswa untuk berikan klarifikasi dan penyuluhan. Akan tetapi salah seorang alumni SDN Kiara 1 yang diduga merekam dan menyebarkan video perkelahian di media social belum bersedia untuk menjelaskan motif perbuatannya dan tidak terulang kembali. (use/din)