Oleh: Turyanti Endah Widadi
*) Anggota Komunitas Menulis YUK NULIS
Tak bisa dimungkiri, faktor gaya hidup saat ini sudah semakin menjadi tren. Memakai telepon genggam dengan fitur canggih, sepatu dan tas model terbaru, dan fashion bermerek lainnya. Bahkan untuk minum kopi pun harus di cafe. Sayangnya, untuk mengikuti tren dan kebiasaan ini, harus di dukung dengan keadaan finansial yang mumpuni. Usia belia, masih sekolah dan makin sulitnya mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang ada, serta gaji yang didapat masih jauh dari harapan adalah alasan utama yang dipakai oleh mereka yang memilih menempuh cara instan untuk mendapatkan uang.
Prostitusi termasuk cara instan yang dilakukan sejumlah orang untuk mendapatkan uang yang banyak. Mengandalkan usia yang masih muda, tubuh yang masih fit, jam kerja yang hanya sebentar tapi hasil fantastis, dan tidak meninggalkan jejak yang berarti adalah faktor penyebab mengapa bisnis haram ini makin terus berkembang.
Ironisnya, para penjaja seks komersial ini didominasi oleh anak-anak muda dengan usia rata-rata 20 tahunan. Bahkan di beberapa kasus, banyak anak di bawah umur terlibat di dalamnya.
Baca Juga:Pemdes Bojongjaya Normalisasi Saluran dan Bangun Jalan BaruPanwascam Pusakanagara Upayakan Pencegahan Pelanggaran Pemilu
Sebetulnya, kasus prostitusi sudah terjadi sejak dulu. Hanya saja, orang-orang dulu melakukannya secara diam-diam dan hanya ada di tempat-tempat tertentu saja. Norma-norma keasusilaan masih sangat di jaga saat itu. Berbeda dengan sekarang, para pelaku, baik mucikari, pelaku seks dan pelanggannya dengan bebasnya bertransaksi di media berjejaring.
Ada banyak kasus prostitusi yang di ungkap aparat kepolisian dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum tahun 2015, berdasarkan mucikari mereka, ada sekitar 100 orang artis ibukota yang terlibat kasus prostitusi dengan nilai transaksi yang berkisar di angka Rp 20 juta hingga Rp 100 juta untuk satu malam saja. Dan angka 100 orang tersebut terus beranjak naik dari tahun ke tahun. Tidak hanya melibatkan artis, namun juga menyeret sejumlah model dan pramugari sebagai pelaku bisnis prostitusi ini.
Dari kasus yang ada, ada dua sisi yang bisa kita tilik. Sisi pertama bahwa masyarakat mengetahui kasus prostitusi di kalangan artis yang selama ini tertutup rapat dari mata publik. Sisi kedua adalah kasus ini mencoreng nama artis di industri hiburan tanah air. Menurut pendapat sejumlah artis kawakan ibukota, hanya artis-artis yang tidak berprestasilah yang terlibat dalam kasus prostitusi ini. Karena artis-artis yang berprestasi sudah bisa dan mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dari apa yang di perolehnya di dunia keartisannya.