JAKARTA-Hari ini Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok dijadwalkan bebas murni dari Rutan Mako Brimob. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah selesai menjalani masa hukuman dua tahun penjara sejak 2017 lalu akibat kasus penistaan agama.
Kepemimpinan Ahok tetap dikenang banyak orang. Ahok dikenal tegas dan berani berkonfrontasi dengan DPRD. Dalam kepemimpinannya selama dua tahun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden, Ahok dinilai telah banyak membawa kemajuan bagi Jakarta. Aksi penggusuran kawasan kumuh menjadi sorotan. Tapi sekaligus terbukti membuat Jakarta lebih bersih dan tertata.
Kebebasan Ahok menjelang Pilpres 2019 memunculkan banyak isu politik. Apakah Ahok akan deklarasi mendukung Jokowi? Bahkan santer beredar kabar Ahok akan menjadi kader PDIP. Para pendukungnya sudah sejak tadi malam memadati area Lapas Mako Brimob. Karangan bunga ucapan selamat atas bebasnya Ahok dari masa hukuman juga sudah berderet.
Baca Juga:Jika Kadis Diciduk KPK adalah Tragedi, Ada yang Lebih MengerikanTak Ada Kontribusi ke Pemda, Solusi Bupati untuk Tiga BUMD Ditunggu
Melambungnya nama Ahok tidak terlepas dari peran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Di tahun 2012 lalu, mantan Danjen Kopassus itu memilih tidak mencalonkan kadernya untuk Pilkada DKI Jakarta. Malah melobi Walikota Solo Joko Widodo dan anggota DPR RI Ahok untuk berpasangan. Bahkan melobi Megawati agar PDIP ikut mendukung Jokowi-Ahok untuk dicalonkan di Pilgub DKI Jakarta.
Bagi Prabowo, rekam jejak Ahok memimpin Kabupaten Blitung Timur dan Jokowi memimpin Solo memenuhi syarat pemimpin ideal untuk membenahi Jakarta. Keduanya figur bersih dan berhasil memimpin daerahnya.
“Rakyat butuh pemimpin bersih, bukan pemimpin maling. Kita mencari putera terbaik, warga negara terbaik untuk rakyat. Tidak ada tawar menawar untuk itu,” kata Prabowo di Jakarta, Senin (19/3/2012) lalu.
Menjelang Pilkada, Ahok yang saat itu sudah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar sempat kaget mendapat kabar bahwa Prabowo akan mencalonkan dirinya. Beberapa kali orang kepercayaan Prabowo menyampaikan pesan itu dan tidak begitu direspons Ahok. Sebab ragu akan kebenaran itu.
“Pokonya saya mau Ahok. Pokonya Jokowi-Ahok. Ini putusan kita,” demikian penegasan Prabowo seperti yang diungkapkan Ahok dalam salahsatu wawancara dengan media.
Hingga akhirnya, Ahok, Prabowo dan sejumlah elit Gerindra bertemu Ahok di sebuah mal di Jakarta. Secara langsung Prabowo meminta Ahok bersedia dicalonkan. Ahok pun menerima tawaran itu dan memaparkan konsepnya membenahi Jakarta. Berdasarkan pengalamannya saat menjadi staf ahli Gubernur Sutiyoso.