PUSAKANAGARA-Petani pemilik lahan yang terdampak Pelabuhan Patimban mendirikan Koperasi Jasa Tani Sejahtera. Peresmian Koperasi juga turut dihadiri Camat Pusakanagara, PPK Paket 1 dan 2 Pembangunan Pelabuhan Patimban serta beberapa Pimpinan Proyek Konsorsium PTRPW.
PPK Paket 1 Pembangunan Pelabuhan Patimban Kemenhub Aditya Karya menyambut keberadaan Koperasi ini. Sebab keberadannya juga merupakan amanat dari AMDAL yang memberikan quota tenaga kerja bagi masyarakat lokal.
“Ini sebetulnya amanat AMDAL ya, karena kan harus sekian persen itu tenaga kerjanya warga lokal” ucap Adit.
Hanya saja, ada beberapa kendala dalam memenuhi kualifikasi atau skill untuk bekerja di Pelabuhan Patimban seperti kualifikasi pendidikan atau Skill.
Baca Juga:25% Area Pertanian di Ciasem Belum Tanam PadiPastikan Forum CSR Tidak Persulit Masyarakat
“Setelah ada, ini nanti bisa lebih mudah, kita butuh apa atau ada pelatihan apa, kita informasikan lewat Koperasi, nanti koperasi yang menyalurkan tenaga kerjanya, atau orang untuk ikut pelatihan dulu misalnya,” terang Adit.
Sebab kata Adit, dalam LARAP pembangunan Pelabuhan Patimban juga nantinya ada untuk tenaga bongkar muat dalam Paket 8. “Jadi segala kebutuhan tenaga kerja bisa satu pintu lah, nah kita ambil nanti dari sini,” imbuhnya.
Ketua Koperasi Jasa Tani Sejahtera Patimban Abdul Mufid menuturkan, bahwa kedepanya Koperasi akan membantu memfasilitasi dan menyalurkan anggotanya dalam kebutuhan tenaga kerja, yang ada pada proyek Pelabuhan Patimban.
Selain itu kata Mufid, karena bergerak dalam sektor jasa, usaha lain dalam bentuk pengadaan kebutuhan material seperti pasir, batu, tanah merah dan material lainnya, juga masuk dalam rencana usaha dari Koperasi ini.
“Ini kan kita dari petani pemilik lahan, setelah lahan dibebaskan kita bingung nih mau kemana usaha apa, dari pada habis percuma kan ya udah kita bentuk koperasi, yang bisa bermanfaat jangka panjang,” jelas Mufid.
Kedepanya kata Mufid, selain bergerak dalam bidang usaha jasa, Koperasi ini juga berencana akan mengadakan beragam pelatihan, serta intens berkoordinasi dengan pemerintah baik dari Kemenhub hingga pada tingkat desa untuk menunjang kebutuhan Patimban.
“Pasti kita koordinasi ya, kita kan tahu kebutuhanya apa dari Kemenhub, pemerintah sama desa juga. Nanti akan ada pelatihan setelah ini,” jelasnya.