Partisipasi Warga Desa Dinilai Tinggi
PURWADADI-Pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Purwadadi berdasarkan hasil Musrenbang daerah tahun sebelumnya, dinilai terealisasi. Meski menurut Camat Purwadadi Asep Sopandi masih banyak banyak pembangunan yang belum tuntas.
“Alhamdulilah rencana pembangunan pada tahun 2018 sudah terealisasi semua. Meski banyak yang belum tuntas semua, mudah-mudah dengan program unggulan Bupati H.Ruhimat yang 400 milyar/tahun untuk pembangunan infrastuktur, bisa mempercepat penyelesaian rencana pembangunan yang belum tuntas,” Jelasnya kepada Pasundan Ekspres.
Menurut Asep Sopandi, sejumlah rencana pembangunan yang belum tuntas, yaitu jalan penghubung antar desa. Sementara untuk jalan lingkungan desa, dinilai sudah memadai.
Baca Juga:Warga Diimbau Waspada Hadapi Musim PenghujanManjakan Pemohon SIM, Satlantas Bangun Fasilitas Taman Bermain dan Pojok Baca
“Kami nyaris tidak menemukan kendala atau kesulitan dalam setiap upaya pemajuan atau pembangunan di wilayahnya. Karena partisipasi warga masyarakat di sini yang bersifat swadaya atau gotong royong sangat tinggi. Contoh ketika sedang membangun masjid, pembangunan GOR di daerah Kaliwadas Desa Pagon itu hasil swadaya masyarakat, yang jumlahnya cukup besar,” tambahnya.
Menurutnya Kecamatan Purwadadi, sudah bisa mandiri tanpa selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. Sebab dalam urusan pembangunan, inisiatif warga masyarakat di wilyahnya, menurut Asep Sopandi sangatlah tinggi.
Banyaknya berdiri pabrik di wilayah Kecamatan Purwadadi bagi Asep Sopandi tidak berdampak apa-apa, pada bantuan untuk pembangunan di Kecamatan Purwadadi, karena menurutnya pabrik yang banyak berdiri itu, merupakan pabrik garmen yang penghasilannya fulkuatif, naik turun.
“Tidak bisa diandalkanlah dari CSR pabrik di sini mah, setiap kita minta juga susah ngasihnya mereka. Jadi memang yang paling saya rasa cukup pengaruh itu, ya partisipasi warga masyarakat yang seperti saya bilang tadi,” Ujarnya.
Asep Sopandi juga menghimbau pada setiap kepala desa agar benar-benar merangkul masyarakat desanya, terutama ketika ada penggunaan dana desa, melalui program Padat Karya Tunai (PKT), agar bisa memberdayakan warganya, yang kesejahteraannya dibawah rata-rata.
“Untuk rasio kemiskinan, masyarakat di Kecamatan Purwadadi diakui memang masih cukup tinggi. Namun dengan berlangsungnya PKT di setiap desa, saya harap bisa ikut sedikit memberikan pengaruh pengurangan warga miskin, saya juga berupaya untuk membina usaha dan bermitra dengan BUMDes agar melibatkan warga kurang mampu, dalam satu unit usaha entah ternak atau tani,” pungkasnya.(idr/dan)