CIASEM-Intensitas hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir mulai berdampak pada lahan pertanian di wilayah Pantura, Subang. Padahal beberapa wilayahm mulai memasuki musim tanam. Akibatnya, ratusan hektare lahan pertanian terendam.
Data yang dihimpun, di Desa Dukuh Kecamatan Ciasem misalnya. Sedikitnya 95 hektare sawah di wilayah tersebut terendam banjir. Jumlah tersebut belum termasuk di Desa Jatibaru. Di Desa Jatibaru, sekitar 15 hektare sawah yang baru ditanami padi mulai terendam banjir.
Petugas PPL BPP Ciasem, Leni Marliani SP mengatakan, ketinggian air yang merendam area pesawahan berkisar 40-60 cm. “Sementara ini yang baru dicek ke sawah blok panjalin,” kata Leni pada Pasudan Ekspres.
Leni menyebutkan, rata-rata padi yang terendam banjir berumur sekitar 15-60 hari. Pihak BPP Ciasem bersama Babinsa AD sudah melakukan peninjauan.
“Rencananya 5 hari kedepan akan dipantau lagi,” ucap Leni.
Baca Juga:Usia Remaja Rawan Penyebaran HIV/AIDSSinyal untuk Sabrina
Menurut Leni, hingga kini ini kondisi sawah masih belum diketahui surut tidaknya. Sebab, hingga Jumat (25/1), wilayah Pantura, khususnya Ciasem, kembali diguyur hujan.
Dari informasi yang dihimpun, lokasi blok panjalin di Desa Dukuh kerap dilanda banjir saat intensitas hujan tinggi. Alasannya, lokasi itu dekat dengan lahan bekas rawa.
Sebelumnya, lahan pertanian di Kecamatan Ciasem sudah 75% ditanami padi. Dari Total luas lahan sebesar 6.527 hektare saat ini sudah 4.895 hektare ditanami padi dari 9 Desa yang ada. Sejauh ini perkembangan tanaman padi sendiri cukup baik. Bahkan rata-rata umur padi yang telah tanam sudah berkisar diantara 0-60 hari setelah tanam. (ygi/din)