BANDUNG-Masyarakat diimbau mewaspadai adanya potensi peningkatan curah hujan serta gelombang laut di wilayah selatan Jabar hingga beberapa hari ke depan.
Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, wilayah Indonesia saat ini sedang terjadi siklon tropis riley. Siklon ini menyebabkan dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya menerangkan, dampak siklon tropis riley menimbulkan tinggi gelombang laut di bagian selatan Jabar maksimal mencapai 5 meter. BMKG meminta masyarakat yang biasa beraktivitas di sekitar kawasan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga:Kontruksi Tol Jatiasih-Sadang DimulaiRidwan Kamil Buka Pameran Foto Arke
“Diperkirakan bakal terjadi gelombang laut di perairan selatan Jabar dari tanggal 25-30 Januari. Tinggi gelombang laut berkisar 1,5-3 meter dan akan terus meningkat hingga kisaran 2,5-5 meter pada tanggal 28-30 Januari,” terangnya, Jumat (25/1).
Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca, lanjut Tony, tinggi gelombang laut juga berpeluang terjadi di perairan selatan Jatim hingga Pulau Sumba, Selat Bali dan Selat Lombok serta di perairan wilayah timur Indonesia dengan ketinggian 4-6 meter.
Selain itu, potensi gelombang laut juga terjadi di perairan selatan Jateng, Selat Sunda, Samudra Hindia Selatan Jabar hingga Jateng, Selat Sumba dan Selat Ombai dengan ketinggian antara 2,5-4 meter.
Dampak siklon tropis riley juga bakal menyebabkan terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Lampung, seluruh daerah di pulau Jawa, pesisir selatan Kalteng, Kalsel, pesisir selatan Sulsel, Bali, NTT dan NTB.
“Analisa dari BMKG, di Samudra Hindia Selatan NTB atau tepatnya sekitar 800 km sebelah barat daya Rote, angin bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 4 knots atau 8 km/jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia,” bebernya.
Tony menyatakan, BMKG akan terus mengupdate perkembangan potensi cuaca. Kepada pihak yang biasa melakukan aktivitas di laut agar memperhatikan kondisi cuaca supaya terhindar dari kejadian yang tak diinginkan. (*)