Oleh Dahlan Iskan
Hampir saja ketegangan memuncak. Amerika benar-benar mengajukan permintaan resmi: agar Sabrina Meng Wanzhou diekstradisi. Dikirim ke New York. Untuk diadili di kota itu.
Tuduhannya: melakukan transaksi bank dengan negara Islam Iran. Yang sedang diberi sanksi oleh Amerika.
Sabrina bisa dijatuhi hukuman 30 tahun di New York. Tiongkok marah besar. Termasuk marah ke Kanada. Yang memenuhi permintaan Amerika. Untuk menangkap Sabrina di bandara Vancouver. Saat Sabrina lagi transit. Dalam perjalanan dari Hongkong ke Mexico.
Dua warga Kanada ditahan di Tiongkok. Satu dituduh terlibat mata-mata. Satunya terlibat perdagangan narkoba. Yang kasus narkoba itu sebenarnya sudah selesai. Sudah dijatuhi hukuman 20 tahun. Tapi pengadilan menyidang ulang. Dianggap ada kesalahan penerapan hukum.
Baca Juga:Mudahkan Layanan Disduk Launching SipilAJaring Bakat Siswa Lewat FL2SN
Dengan cepat warga Kanada itu dijatuhi hukuman mati.
Pemerintah Kanada terjepit. Antara memihak Amerika atau Tiongkok. Dalam kasus hukuman mati itu lebih tersudut. Pemerintah bisa dianggap tidak maksimal. Dalam melindungi warga negara.
Tiongkok menolak tuduhan Kanada. Kasus-kasus itu, katanya, tidak ada hubungan dengan penangkapan Sabrina. Tapi sering kali Tiongkok mengecam Kanada. Termasuk pernyataan Tiongkok ini: Kanada telah menikam sahabat sendiri.
Selama ini hubungan Kanada-Tiongkok memang istimewa. Bahkan sudah dalam persiapan untuk melakukan perdagangan bebas.
Tiongkok memang mati-matian membela Sabrina. Huawei dianggap simbul keberhasilan negara. Sabrina adalah pimpinan puncak Huawei. Pula putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei.
Sang ayah juga tidak tahan melihat nasib putrinya. Seumur hidupnya Ren tidak pernah muncul. Apalagi memberi keterangan pers. Ren tidak pernah mau diwawancara wartawan.
Minggu lalu South China Morning Post bikin kejutan. Memuat wawancara dengan Ren. Sangat bersejarah. Pertama kali mau tampil di media. Bahkan mau difoto dengan posisi elegan. Di tengah loby utama kantor pusat Huawei.
Sang ayah sangat bijak. Tidak membela Sabrina dengan langsung. Tidak menyerang siapa pun. Tidak agresif. Strategi komunikasinya luar biasa. Ibarat ahli strategi public relation. Boleh ditiru siapa pun.
Baca Juga:Kopontren Al-Muhajirin dan Pegadaian Jalin KerjasamaKPU Kukuhkan dan Bekali 55 Relawan Demokrasi
Boleh dikata Ren hanya curhat. Atas tuduhan yang selama ini dibombardirkan Amerika: bahwa Ren itu bekas tentara. Anggota partai komunis. Huawei dipakai alat untuk intelijen. Disusupkanlah alat mata-mata di dalam peralatannya.