Ren tidak langsung membantah tuduhan itu. Ia hanya menceritakan latar belakang keluarganya. Ayah-ibunya. Yang nasibnya sangat buruk.
Ren menceritakan terjadinya revolusi kebudayaan di Tiongkok. Tahun 1966-1970. Ketika ia masih remaja.
Saat itu komunis melakukan kekejaman yang luar biasa. Orang-orang pinter ditindas. Intelektual dihinakan. Orang kaya dianggap setan. Yang harus dibasmi. Dihajar. Dibunuh. Paling beruntung kalau dikirim ke desa. Disuruh mencangkul. Dengan pengawasan kejam dari petugas partai. Dengan ransum makanan yang minimal.
Baca Juga:Mudahkan Layanan Disduk Launching SipilAJaring Bakat Siswa Lewat FL2SN
Kelaparan melanda seluruh negeri. Kesengsaraan di mana-mana.
Kata Ren, ayah ibunya dimasukkan dalam incaran partai. Yang harus disiksa. Dianggap kapitalis.
Untuk menyelamatkan diri keluarganya masuk partai. Menyatakan tobat jadi kaya. Menyatakan selama ini telah menjadi setan desa. Racun masyarakat.
Ren yang saat itu masih remaja ikut saja. Ikut kerja paksa di lahan pertanian.
Ia menjadi komunis karena menghindari nasib buruk keluarga. Siapa yang tidak memilih masuk partai dalam keadaan seperti itu.
Saya sendiri ingat apa yang saya alami. Terpaksa masuk Golkar. Di zaman orde baru. Agar koran saya tidak dibreidel. Lalu menjadi anggota MPR mewakili golongan Golkar. Tanpa pernah mengambil gaji dan fasilitas sebagai anggota MPR.
Tentang tuduhan anggota militer Ren juga mengakui apa adanya. Yakni untuk menyelamatkan kepintarannya di bidang tehnik. Tugas kemiliterannya adalah di Dongbei. Manchuria.
Waktu itu pemerintah Tiongkok baru kapok dengan revolusi politik. Bosan dengan kemiskinan. Menyadari kegagalan revolusi kebudayaan.
Baca Juga:Kopontren Al-Muhajirin dan Pegadaian Jalin KerjasamaKPU Kukuhkan dan Bekali 55 Relawan Demokrasi
Deng Xiaoping tampil. Memimpin revolusi yang lain: revolusi ekonomi. Menggantikan Mao Zedong yang meninggal dunia.
Para intelektual direhabilitasi. Cendekiawan yang bekerja paksa dikembalikan. Ke posisi bidang ilmunya. Orang-orang yang bakat dagang disuruh dagang lagi. Deng Xiaoping mengeluarkan fatwa baru: menjadi kaya itu mulia.
Deng Xiaoping ingin mengatasi kekurangan sandang dan pangan. Untuk sandang ia datangkan mesin-mesin tekstil termodern. Dari Perancis. Tapi siapa yang menjalankan? Bagaimana kalau rusak?
Ren dipanggil. Untuk masuk militer. Di devisi teknologi. Tugasnya menjaga mesin-mesin tekstil modern itu. Memperbaikinya. Kalau rusak.
Di pabrik tekstil itulah Ren mempelajari teknologi komputer. Yang dipakai di mesin itu. Yang sangat canggih itu. Ia merasa bersyukur bisa menguasai sistemnya.