Produksi tekstil Tiongkok pun meningkat. Sampai sekarang. Menguasai dunia. Ahli-ahli pun berkembang. Tentara di bidang itu tidak diperlukan lagi. Devisi tempat Ren bertugas dibubarkan. Ia mendapat pesangon.
Lalu mendirikan Huawei.
Ren seperti ingin mengetuk hati Amerika. Secara tidak langsung. Begitulah kisah keterlibatannya di dalam partai. Dan di tentara. Terserah bisa dimaklumi atau tidak.
Sabrina sendiri kini menunggu sidang pengadilan di Vancouver. Keputusan yang dia tunggu: pengadilan menolak permintaan ekstradisi Amerika itu. Kalau nasibnya buruk: pengadilan mengirimnya ke New York.
Baca Juga:Mudahkan Layanan Disduk Launching SipilAJaring Bakat Siswa Lewat FL2SN
Sidangnya dimulai tanggal 6 Februari mendatang. Sambil menunggu sidang Sabrina ditahan luar. Di rumahnya di kota itu. Dengan jaminan uang Rp 10 miliar. Ditambah jaminan pribadi teman-temannya di Kanada.
Sabrina dipasangi gelang digital di kakinya. Agar bisa dimonitor jalan ke mana saja. Agar bisa ditangkap kalau beredar di luar batas kota.
Dia juga dijaga 24 jam. Oleh satpam swasta. Yang biayanya dibebankan pada Sabrina.
Dua hari lalu datang sinyal yang melegakannya. Duta Besar Kanada di Tiongkok membuat pernyataan: Sabrina bisa memiliki argumen yang amat kuat. Untuk tidak diekstradisi ke Amerika.
Salah satunya, kata John McCallum, duta besar itu, kasus ini tidak murni hukum. Banyak intervensi politiknya. Ucapan Presiden Trump bisa jadi bukti. Yakni bahwa Trump akan ikut campur.
Pun kalau pengadilan memutuskan Sabrina diekstradisi. Tidak mudah juga pelaksanaannya. Perlu waktu yang panjang.
Kata sang dubes: Sabrina bisa naik banding. Bisa kasasi. Dan banyak cara lagi.
Kanada kelihatannya tidak ingin menusuk sahabatnya.(dahlan iskan)