Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan para siswa. Sehinga melihat kedua pendapat diatas dapat disimpulkan menjadi guru bukanlah hal yang mudah, guru harus memiliki memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang yang ditekuninya, mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan yang terpenting mempunyai jiwa ikhlas Mengabdi untuk dunia Pendidikan di Indonesia.
Semangat Mendidik Para Guru di Indonesia
“Ada banyak hal, dari pendidikan guru yang tidak memadai, sistem rekrutmen dan distribusi yang tidak sesuai bahkan masalah kesejahteraan juga masih ada,” kata Sulistiyo saat jumpa pers di Kantor PGRI, Jalan Tanah Abang III, Jakarta, Senin pada tanggal 26/11/2012 (Kompas.com). Kutipan diatas merupakan contoh masalah yang dihadapi para guru di Indonesia, namun di balik itu semua kita harus selalu mengapresiasi semangat para guru dalam mendidik dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Guru merupakan salah satu komponen penting untuk menunjang mutu pendidikan suatu bangga selain ditopang oleh faktor pendukung seperti kurikulum, sarana prasarana, lingkungan sekolah dan siswa itu sendiri.
Kita akan selalu menemukan sosok guru seperti Oemar Bakri atau Bu Muslimah dalam Film Laskar Pelangi serta masih banyak guru lain yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang mengabdikan dirinya untuk mendidik tanpa mengharap penghasilan yang besar atau pujian dari orang lain sehingga tidak berlebihan apabila “guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa” tetap layak disematkan bagi guru-guru yang luar biasa.
Baca Juga:Deteksi Dini OPT, Lakukan PengamatanBhabinkamtibmas Diharap Pantau Kondisi Desa
Mengingat kata-kata dari kutipan Film Negeri 5 Menara yang menyatakan bahwa, orang yang hebat itu bukanlah politisi atau pejabat-pejabat tinggi melainkan mereka, guru yang mengabdikan diri mereka untuk mengajar anak-anak di bawah kolong jembatan dan daerah-daerah pelosok negeri. Itulah orang hebat yang hakiki.
Banyak di luar sana guru-guru yang mengajar di pelosok daerah terpencil dan tertinggal yang “sinyal” pun berfikir ulang untuk masuk ke daerah sana namun mereka, para guru luar biasa selalu mengabdikan dirinya untuk terus berjuang memajukan dunia pendidikan Indonesia.