KABAR gembira bagi para pecinta gadget.  Bos Apple, Tim Cook memberi isyarat bahwa perusahaan teknologi tersebut bisa menurunkan harga iPhone di beberapa tempat dalam upaya meningkatkan penjualan yang sedang turun.
Pendapatan dari iPhone, yang menyumbang paling banyak pada keuntungan perusahaan, turun 15% dalam kuartal finansial terakhir. Secara keseluruhan, keuntungan Apple turun 5% dari tahun lalu sekitar USD84,3 miliar (Rp1.190 triliun).
Perlambatan ini sudah diperkirakan, setelah raksasa teknologi itu memperingatkan para investor pada awal bulan ini, bahwa pendapatan akan sekitar USD84 miliar, lebih rendah dari perkiraan. “Perlambatan ekonomi di Cina sebagai bagian dari penyebabnya,” ujarnya.
Baca Juga:Alhamdulillah, Jenazah Bocah 12 Tahun yang Tenggelam di Ciherang DitemukanPT Cita Nusa Rebut Tanah Warga Rawarengas
Tim Cook mengatakan, pelanggan juga kesulitan dengan harga tinggi yang ditetapkan perusahaan pada produk-produknya. Terlebih, dolar yang kuat membuat produknya lebih mahal dibandingkan produk lainnya. Menurutnya, hal itu telah mencederai penjualannya di pasar yang berkembang.
Untuk itu, Cook menyatakan bahwa Apple pada bulan ini telah mulai mengubah harga ponsel-ponselnya. Hal itu bertujuan untuk melindungi pelanggan dari dampak fluktuasi mata uang.
“Apa yang kami lakukan pada Januari di beberapa lokasi dan bagi beberapa produk pada dasarnya adalah menyerap sebagian atau semua kenaikan mata uang asing dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Sementara itu, Direktur finansial Apple, Luca Maestri memperkirakan, pendapatan tiga bulan sampai 31 Maret sebesar USD55 miliar – USD59 miliar, menunjukkan penurunan sedikitnya 3,4% dari tahun-ke-tahun. “Lingkungan makro ekonomi, khususnya di pasar berkembang akan terus ada,” katanya.
Adapun harga saham Apple saat ini telah turun sekitar sepertiganya sejak Oktober, di tengah kekhawatiran investor bahwa selera pelanggan akan iPhone melemah. Kekhawatiran itu semakin besar, setelah perusahaan mengatakan akan berhenti melaporkan jumlah iPhone, iPad, dan Mac yang dijual setiap kuartal.
Bagaimanapun, saham Apple naik lebih dari 4% dalam perdagangan setelah pasar tutup pada hari Selasa, yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih kuat dari perkiraan.
Pendapatan penjualan kuartal anjlok lebih dari 25% di kawasan Cina Raya, yang meliputi Hong Kong dan Taiwan, dibandingkan tahun sebelumnya.
Tingkat penjualan juga melambat 3% tahun-ke-tahun di Eropa. Tapi di benua Amerika, kawasan terbesar bagi Apple tingkat penjualan naik hampir 5%.