BENTROKAN antara massa yang diduga kuat simpatisan PDIP dengan jamaah masjid Jogokariyan, Jogjakarta, Minggu (27/1) menaikkan tensi kerawanan Pemilu 2019. Polisi bergerak cepat dan kedua belah pihak sudah berdamai.
Masjid Yogokariyan berbeda dengan masjid lainnya di Jogjakarta. Bahkan masjid yang terletak di Jalan Jogokariyan No.36 Yogyakarta itu dikenal luas dengan sistem infaq saldo Rp0. Pendapatan infaq harian dibagi habis untuk berbagai kegiatan. Menggerakkan ekonomi sekitar dan mendata jamaah masjid yang dijadikan basis dakwah.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut keunikan manajemen Masjid Jogokariyan:
1. Gerakan Jamaah Mandiri
DKM Masjid Jogokariyan melakukan manajemen jamaah mandiri. Menghitung berapa kebutuhan pengelolaan masjid dan kesejahteraan untuk jamaah. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa jika setiap jamaah berinfaq Rp1.500 sudah terpenuhi. Jika kurang dari nominal tersebut artinya jamaah masjid disubsidi oleh DKM. Hal itu kemudian yang mendorong peningkatan infaq.
2. Saldo Infaq Rp0
Baca Juga:Disdikbud akan Launching Program Gerakan Jawara NgabelaSiapakah PNS Senior yang Akan jadi Pejabat Sekda Subang?
Berbeda dengan manajemen masjid pada umumnya, Masjid Jogokariyan memutuskan membagi habis infaq yang didapatkan dalam satu bulan hingg Rp0. Tidak ada yang tersisa. Semua diposkan kepada bergam kebutuhan operasional dan memberikan manfaat untuk warga sekitar. Aktivitas dakwah dan hingga santunan atau sedeqah bagi warga yang tidak mampu. Logikanya, jika ada saldo besar yang tersisa akan menyakiti warga miskin.
3. Anak jamaah diberi uang jajan
Salat shubuh di Masjid Jogokariyan sama penuhnya dengan salat Jumat. Pihak DKM mengedarkan undangan tertulis kepada warga sekitar untuk salat shubuh. Bahkan anak jamaah masjid yang dibawa salat subuh dan mengikuti kegiatan kuliah subuh atau kajian subuh akan mendapat uang jajan.
4. Sensus Jamaah
DKM masjid Jogokariyan punya data yang lengkap siapa saja jamaah yang salat di masjid. Mulai dari data nama hingga alamat. Data itu digunakan untuk panduan dakwah. Berapa warga skitar yang tidak salat berjamaah dalam setahun dan memberikan hadiah umroh bagi jamaah yang paling rajin salat berjamaah. Kemudian akan terlihat peta kampung atau wilayah sekitar yang paling rajin atau kurang rajin salat berjamaah.
Manajemen tersebut sudah berjalan sejak tahun 2005 hingga sekarang. Terus dilakukan penyempurnaan dan inovasi. Nah, bagaimana manajemen masjid di sekitar Anda?(red)