JAKARTA – Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola telah melakukan penggeledahan kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang terletak di Gedung fX Office Tower Sudirman, Jakarta Pusat.
Dalam penggeledahan yang berlangsung pada Rabu (30/1) kemarin juga, tim satgas bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian itu juga menggeledah kantor lama PSSI yang terletak di Jalan Kemang Timur V, Kemang, Jakarta Selatan.
Penggeledahan di fx Sudirman dipimpin oleh Kombes Roycke Harry Langie dan Kombes Argo Yuwono. Sementara penggeledahan di kantor Kemang dipimpin oleh AKBP Ade Ary Syam Indardi dan Kombes Syahar Diandono.
Menurut informasi yang didapat tim redaksi Fajar Indonesia Network (FIN) penggeledahan itu dilakukan sebagai upaya tim Satgas Anti-Mafia Bola dalam memberantas match fixing atau mafia pengaturan skor yang sedang ramai di sepak bola Tanah Air.
Baca Juga:Disnakertrans Launching LTSA, Lebih Mudah Urus Syarat Kerja TerintegrasiRumah Sejarah Lanud Akan Direvitalisasi, Jejak Sejarah untuk Menarik Milenial
Kabarnya, Satgas Anti-Mafia Bola tengah mencari mencari dokumen-dokumen PSSI di rentang waktu 2017-2018 sekaligus melakukan pengembangan dari proses penyidikan yang dilaporkan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indryani.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha yang juga menemani penggeledahan tim Satgas Anti-Mafia Bola di kantor PSSI yang terletak di fX Office Tower mengaku bahwa dirinya belum mengetahui secara detail penggeledahan tersebut.
“Saya belum mengetahui juga secara detailnya, karena apapun itu, yang kita laukan demi sepak bola Indonesia, jangan sampai jadi kontraproduktif. Apa itu kontraproduktif, ialah yang membuat kita terhenti melakukan pekerjaan kita yang sebenarnya,” ungkap Ratu Tisha di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (30/1) kemarin.
“Pada intinya, kami melakukan apapun, bekerjasama dengan PSSI dan Kepolisian serta masyarakat juga kita minta feedback-nya sampai seluruh hal ini kita lakukan untuk kemajuan sepak bola kita,” sambung Tisha.
Lebih lanjut, Tisha mengatakan pihaknya dalam hal ini PSSI akan terus membantu tim Satgas Anti-Mafia Bola yang terus berupaya memberantas para pelaku pengaturan skor yang ada di sepak Bola Indonesia.
“PSSI selalu dengan senang hati dan terbuka. Tidak ada yang ingin ditutupi, karena kami pertanggungjawabkan semuanya di kongres. Sesuai dengan statuta yang ada. Apabila ada elemen-elemen pidana yang terjadi dalam kasus keolahragaan saat ini, PSSI akan meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk dapat menyelesaikannya dan saat ini PSSI meminta bantuan kepolisian untuk sama-sama memberantas terkait kasus match fixing,” jelas Tisha.