Kemudian, ada juga fasilitas penunjang industri militer lainnya yang ikut serta dibangun dan diresmikan yakni Sarana dan Prasarana Pabrik Spherical Powder. Spherical Powder merupakan jenis propelan double base yang terdiri dari Nitrogliserin dan Nitroselulosa yang digunakan sebagai pendorong peluru atau munisi caliber kecil.
Spherical powder merupakan bagian dari rencana besar Industri Propellan, yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam 7 project nasional untuk kemandirian alutsista.
Sarana dan prasarana Pabrik Spherical powder yang diresmikan ini, terdiri dari gedung pelayanan dan labolatorium, water treatment plant, dan power plant.
Baca Juga:Wuling Almaz Siap Mengaspal di PurwakartaTerlihat Bingung di Bandara, Siti Masitoh TKW Asal Purwakarta Berhasil Dipulangkan
Pabrik ini juga dibangun, untuk melengkapi Pabrik Nitrogliserin yang sudah diresmikan sebelumnya oleh Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu.
Peresmian fasilitas pabrik baru di Dahana ini tidak hanya pada industri pertahanan, namun DAHANA juga membangun fasilitas produksi untuk mengembangkan lini bisnis komersilnya, diantaranya Pabrik Emulsifier yang merupakan pengelolaan bahan baku bahan peledak.
Emulsifier merupakan raw material pengemulsi untuk menyatukan antara 2 fase cairan, minyak dan air, dimana bahan baku ini cukup critical dalam pembuatan bahan peledak jenis water based emulsion explosives.
Produk DAHANA yang dihasilkan dari proses tersebut adalah Dayagel, bahan peledak yang biasa digunakan pada sektor pertambangan umum, kuari dan Konstruksi serta sektor Migas.
Untuk memenuhi kebutuhan produksi Dayagel, Emulsifier sebelumnya didapatkan dari impor. Namun kali ini DAHANA telah memiliki pabrik sendiri yang mampu memproduksi bahan baku tersebut.
Pembangunan Pabrik Emulsifier Dahana bekerjasama dengan perusahaan Lubrizol asal Amerika Serikat. Nantinya pabrik ini mampu produksi Emulsifier 50 Ton/Shift/hari.
Selain meresmikan fasilitas baru di kawasan EMC, DAHANA pun melakukan pecanangan pembangunan pabrik baru yaitu Pabrik Elemented Detonator.
Baca Juga:Cikampek Ingin Lepas dari KarawangSunarti Penderita Obesitas, Akhirnya Dibawa ke RSUD Karawang
Pencanangan pabrik ini, ditandai dengan acara groundbreaking atau peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Menteri BUMN, Rini M. Soemarno yang diwakili oleh Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN RI F. Harry Sampurno.
Elemented Detonator sendiri merupakan bahan baku produk Non Electric Detonator.
Detonator terdiri dari Blasting Cap dan Delay element. Delay Element merupakan kunci dalam pembuatan detonator baik Electric Detonator maupun Non Electric Detonator.