TAMBAKDAHAN-Seorang warga asal Bojongasem Tambakdahan Umimi mengeluhkan kondisi penghubung jalan antara Bojongasem-Sukasenang-Compreng yang sudah puluhan tahun tidak memiliki jembatan.
Umimi mengaku sejak dirinya masih sekolah sampai sekarang sudah bekerja masih menggunakan jalan teesebut sebagai jalan satu-satunya yang menghubungkan tiga desa tersebut.
“Saya dari zaman sekolah lewat ke sini. Ada jalan lain yang jalannya sudah bagus tapi waktu tempuh bisa tiga kali lipat. Soalnya muter. Terpaksa lewat sini,” jelasnya kepada Pasundan Ekspres, Kamis (31/1).
Umimi mengaku selalu merasa ketakutan jika menyebrang sungai sedang musim hujan seperti sekarang. Karen air sangat tinggi dan tali tambang yang digunakan sebagai pegangan kerap putus.
“Pernah dulu waktu sekolah, saya sempet kejebur, baju seragam sampai tasnya, basah semua. Terpaksa lanjut sekolah walau seragam basah,” lanjut Umimi.
Baca Juga:Ruhimat: Budaya dan Kearifan Lokal Harus Diperkuat di SekolahHary Tanoesoedibjo Memotivasi Caleg Dapil VIII dan IX Jabar
Sedangkan warga lainnya Liza Alidi menjelaskan bagaimana dia setiap harinya harus memutar jalan menuju Pusaka, Pamanukan. Sebab takut jika harus menyebrang menggunakan perahu pada musim hujan seperti sekarang.
“Ini ada dibangun jembatan beton, cuma terbengkalai begitu saja, gak diterusin. Makanya saya tiap hari muter lewat Pusaka, Pamanukan, takut lewat sini, apalagi musim hujan begini,” jelasnya.
Menurut pengakuan Liza, hal itu sudah diadukan kepada Wakil Bupati Subang Agus Maskur melalui sosial media instagram dan mendapatkan respons bahwa akan secepatnya ditinjau langsung oleh wakil bupati ke lokasi. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi.(idr/man)