MUSIK seringkali dijadikan terapi untuk memperbaiki suasana hati seseorang, bahkan kesehatan mental. Tapi hal ini dianggap tidak berlaku untuk musik keras atau musik metal.
Musik metal sering dianggap sebagai pemicu dari sikap agresif, berbahaya, dan penuh denhgan amarah. Tapi ternyata, ada sebuah penelitian yang menampik pendapat tersebut.
Penelitian dari University of Queensland di Australia menyatakan bahwa sesungguhnya genre musik metal dapat menimbulkan perasaan positif bagi orang yang sedang marah. Peneliti melibatkan 39 pendengar reguler musik ekstrem dengan rentan usia 18 hingga 35 tahun.
Baca Juga:Ansor Pagaden Barat Gelar PKD untuk Mencegah Paham RadikalismePelajar SMP dan SMA IT Al-Ukhuwah Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik
Partisipan mendengarkan heavy metal, punk rock, screamo, atau hardcore music, dan mendengarkan setidaknya 50 persen dari waktu keseluruhan mendengarkan lagu.
Penelitian menemukan bahwa fans musik ekstream mengalami berbagai emosi dari sedih hingga marah dengan tujuan untuk menenangkan diri mereka. Energi dari sebuah musik mampu menyesuaikan kemarahan mereka tetapi juga meningkatkan emosi positif dan membuat mereka menjadi lebih aktif dan inspiratif.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Leah Sharman dan Dr Genevieve Dingle dari Fakultas Psikologi University of Queensland, Australia menemukan bahwa musik cadas sebenarnya bisa mewakili cara-cara yang sehat untuk memproses amarah.
“Ketika marah dan anda mendengarkan sesuatu yang membangkitkan semangat, itu akan sesuai dengan keadaan emosi anda,” ungkap Sharman dikutip dari indy100, Minggu (3/2). Sudahkah mendengarkan musik metal hari ini? (rrs/man)