PAMANUKAN-Belakangan ini lini masa media sosial dan media mainstream, diramaikan mengenai polemic golput serta kampanye anti golput. Di Pantura Subang, generasi milenial yang juga mahasiswa tak ketinggalan menyoroti isu Golput ini.
Mahasiswa STIE Miftahul Huda Wawan Setiawan mengaku miris, sebenarnya ketika mendengar kampanye golput. Ia berpendapat, sebagai warga negara yang berdemokrasi ini seharusnya ikut andil, memeriahkan tahun politik ini dengan riang dan gembira, menggunakan hak pilih dengan sebaik mungkin dan tentunya, memilih pemimpin yang baik dan benar.
“Mau golput atau apapun itu, pasti semuanya akan merasakan di pimpin oleh pemimpin yang baru selama 5 tahun atau satu periode kepemimpinan, sesuai hak pilih kita sebagai warga negara, entah itu tingkatan desa, anggota dewan, bupati, gubernur dan presiden,” jelas Wawan.
Baca Juga:Kader Ansor Harus Menjaga Marwah NUWarga Pertanyakan Hasil Musrenbang
Menurutnya, memilih pemimpin itu merupakan kewajiban. Ia berpendapat, seharusnya golput itu tidak ada, apalagi sampai hanya membuka surat suara dan tidak menyoblosnya.
“Ini yang ditakutkan ada oknum-oknum yang menyalahgunakan hal tersebut,” bebernya.
Untuk itu ia berharap tidak ada golput dalam memilih calon pemimpin, yang akan menentukan arah dan tujuan kebijakan pemerintahan, dan sangat menentukan masyarakat kedepan.
“Mungkin ya ini, dalam pandangan saya, masyarakat kesel karena setelah mereka memilih pemimpin, tapi pemimpinnya tidak menggunakan amanah tersebut sebaik mungkin,” bebernya.
Sementara itu, Mahasiswa Universitas Karawang asal Pamanukan Aditya Batistuta Maulana, juga mengaku miris dengan Golput tersebut.
Menurutnya hidup di negara demokrasi akan sangat disayangkan, jika tidak menggunakan hak pilih sebagai masyarakat.
“Karena seharusnya, kita bisa menyambut pesta demokrasi dengan cerdas dan riang gembira. Kenapa cerdas?. Karena agar kita tidak salah pilih calon pemimpin. Dan kenapa harus riang gembira, agar kita tidak menjadikan demokrasi ini hal yang menakutkan atau bahan untuk pemecah belah,” ungkapnya.
Ia juga berpandangan, bahwa golput itu bukanlah hal yang baik bagi masyarakat, apalagi hari ini di kalangan milenial.
Baca Juga:Sajikan Beragam Jenis Kopi, Caffe Ruang Tengah jadi ReferensiImlek, Produsen Kue Keranjang Kebanjiran Order
Hl itu harus menjadi bahan refleksi bersama, pemuda sebagai motor pembangun bangsa.
“Jadi janganlah golput. Kita harus mengajak dan mengingatkan masyarakat untuk tidak golput. Karena dalam demokrasi baik atau buruknya ada di tangan rakyat. Seperti kata Abraham Lincoln, demokrasi akan selalu ada di manapun dan kapanpun,” imbuhnya.