Oleh: Dahlan Iskan
Saya sudah terlanjur meninggalkan Tainan. Sudah di dalam kereta. Menuju kota Kaoshiung. Kota paling Selatan di Taiwan.
Tapi Adrian sempat menjawab WA saya. Ia belum libur. Meski temannya sudah pada siap-siap merayakan tahun baru Imlek.
Saya bangga dengan anak Pak Lahuri ini. Pensiunan guru SD di Lumajang ini. Tepatnya di Sukodono. Sebuah desa di selatan Lumajang, Jatim.
Nama lengkap anak ini: Andrian Muzakki Firmansyah. Sebenarnya Andrian sudah lulus kuliah. Tahun lalu. Dari Tainan Shoufu University (??????). Ia sarjana desain komputer.
Tapi Andrian belum mau pulang. Ingin mencari penghasilan dulu. Untuk bekal hidupnya di masa depan. Juga karena tidak tahu: kalau pulang akan kerja apa. Di mana. “Ilmu saya ini sepertinya belum banyak diterapkan di Indonesia,” katanya.
Baca Juga:Sembilan Paket Sabu Beredar di Lapas , BNN Telusuri Keterlibatan Warga BinaanPGRI Gugat Pasal 94 Undang-Undang ASN
Di kota Tainan, Andrian bekerja di perusahaan software. Membuat desain program. Saya sebenarnya ingin ketemu bosnya. Tapi saya hanya satu malam di Tainan. Hanya sempat makan mie yang warungnya berumur 100 tahun itu. Yang dapurnya pernah tidak mati api selama 30 tahun terus menerus itu.
Andrian amat sibuk. Di rumahnya. Ya. Di rumahnya. Ia memang tidak perlu ngantor. Semuanya ia kerjakan di rumah yang disediakan perusahaan itu. Dengan seorang teman asli Taiwan.
“Saya baru keluar kalau ada klien perusahaan yang memanggil,” kata Andrian. Atau kalau mau salat Jumat di masjid kampus.
Rumah itu tiga kamar. Satu untuknya. Satunya lagi untuk temannya. Sedang kamar ketiga untuk tempat barang.
Resminya sudah enam bulan Andrian bekerja di perusahaan itu. Pun sejak sebelum lulus ia sudah diminta kerja. Begitulah mahasiswa yang baik di sana.
Ia juga jarang pulang ke Indonesia. Andrian baru pulang kalau Lebaran. Harus. Ia anak tunggal. Tapi bapak-ibunya rela anaknya bekerja di luar negeri. Hanya saja ibunya terus bertanya: kapan kawin?
Umur Andrian kini 29 tahun. Belum punya pacar. Masih pilih-pilih. Belum ada yang cocok.
Yang pasti ia tidak akan pacaran dengan gadis Taiwan. Ia tidak mau berpasangan dengan wanita yang kulturnya sangat berbeda.