Hapus Pajak Sepeda Motor Sangat Rasional
PURWAKARTA-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Purwakarta KH Hasan Sobari Lc menyebutkan, sesuai dengan arahan pusat, target Pileg 2019 di Purwakarta bertambah, yakni dari 7 kursi menjadi 9 kursi.
“Karenanya itu terus melakukan sosialisasi, PKS sebagai peserta Pemilu 2019 dengan nomor urut 8,” kata Hasan. kepada koran ini saat ditemui di Kantor DPD PKS Purwakarta, Jalan RE Martadinata, Purwakarta, Minggu (3/2).
Sosialisasi yang dilakukan PKS pun bisa dibilang antimainstream. Betapa tidak, seolah ingin menunjukkan partai yang modern dan cocok, bagi kaum milennial, PKS menggelar flashmob tepat di depan Kantor DPD PKS Purwakarta.
Baca Juga:Ajak Masyarakat Tidak Golput, Gunakan Hak Pilih Sesuai Hati NuraniKader Ansor Harus Menjaga Marwah NU
“Alhamdulillah ada 150-200 kader dan simpatisan PKS, yang ikut memeriahkan flashmob. Ada yang membentangkan spanduk dan poster, ada pula yang membagi-bagikan flyer PKS. Mereka juga mengenakan pakaian dan atribut PKS. Mudah-mudahan pesannya tersampaikan,” ujarnya.
Lebih lanjut Hasan juga mengatakan, target nasional yang ditetapkan DPP PKS adalah mampu meraih 12 persen. “Kami siap menyukseskan, terlebih kami punya program andalan di mana salah satunya, adalah RUU penghapusan pajak motor dan SIM berlaku seumur hidup,” kata Hasan.
Hal tersebut diamini Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian, yang turut hadir pada kegiatan flashmob tersebut. Caleg muda dari daerah pemilihan Jawa Barat VII, Purwakarta, Karawang, dan Kabupaten Bekasi ini menyebutkan, penghapusan pajak motor sangat rasional.
“Ini demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bailout Century siapa yang diuntungkan? Orang kaya. Lalu Tax Amnesty, pajak siapa yang diampuni? Jawabannya sama, orang kaya,” kata Pipin.
Tapi kalau RUU penghapusan pajak dan SIM seumur hidup disahkan, kata Pipin, masyarakat menengah ke bawah akan merasakan manfaatnya. “Misalnya pajak Rp 360 ribu per tahun, bisa dimanfaatkan untuk beli susu atau daging 3 kilogram. Selain itu bisa hemat biaya, hemat waktu, dan hemat emosi,” ujarnya.
Perlu diingat, sumbangsih dari pajak motor dan pembuatan SIM hanya 7-12 persen saja. “Ini bisa diganti dengan meningkatkan pemasukan pajak dari golongan orang kaya,” ucapnya.