SUBANG-Warga Desa Bantarsari Kecamatan Cijambe, mengeluhkan kondisi sebuah jembatan yang biasa disebut Jembatan Bayawak. Di mana saat musim hujan ini, kerap pengguna jalan mengalami kecelakaan.
Bahkan menurut sumber dari warga setempat, keberadaan jembatan terserbut, sudah ada sejak jaman kolonial, dan kondisinya memprihatinkan.
Dengan itu, warga Desa Bantarsari, meminta Bupati Subang H. Ruhimat, untuk meninjau dan segera memperbaiki jembatan tersebut, yang menjadi penghubung lima desa di wilayah Kecamatan Cijambe.
Baca Juga:Jelang Tanam Padi, Petani Gropyokan TikusPansus A Segera Rampungkan Raperda Rumah Susun
Seperti yang dikatakan Heryani, warga Desa Bantarsari, dirinya sudah jengah, dengan jalur jalan dan jembatan tersebut, yang kondisinyan rusak parah dan penuh bebatuan.
“Udah sejak lama bahkan warga disini bilangnya jalan tersebut mirip jaman penjajahan dulu, karena sangkin parah nya,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Heryani, jembatan Bayawak tersebut kerap menelan korban kecelakaan, akibat tergelincir. Bahkan bulan Januari lalu saja, sudah 9 orang yang kecelakaan.
“Kalau ga salah udah ada 9 orang yang dibawa ke,rumah sakit, karena berkendara di sana terus jatuh dari motor ” Ujarnya.
Kondisi itupun, diperparah dengan tidak adanya, penerangan jalan umum (PJU), sehingga warga di 5 desa tersebut, hanya berani melewatinya hingga pukul 19.00 wib.
“Udah sering kita minta ada pengerjaan jalan, mengingat jalur jalan tersebut merupakan jalan kabupaten penghubung desa,” Ujarnya Dedi Efendi warga lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Subang Besta Besuki ,saat di hubungi Pasundan Ekspres mengatakan, dirinya menargetkan untuk perbaikan jalan dikarenakan Bupati Subang, menginginkan untuk 70 persen anggaran digunakan untuk perbaikan infrasturktur kedapan nya ,” kami targetkan perbaikan tentunya, setelah anggaran turun ” Ujarnya. (ygo/dan)