PURWAKARTA-Rangkaian acara Milad dan Haul ke-26 Pesantren Al-Muhajirin berlangsung, pada Kamis (7/2).
Sekaligus menggelar Seminar Pendidikan dengan tema “Pendidikan Hati Menuju Generasi Unggul di Era Milenial” di Aula Madinah Al-Muhajirin Kampus 2, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.
Hadir sebagai pembicara DR Habib Seghaf Baharun yang merupakan Rektor INI Dalwa dan Pimpinan Pesantren Dalwa Putri Pasuruan. Seminar tersebut juga dimeriahkan Bazar Buku Murah di Aula Madinah Kampus 2
Pimpinan Ponpes Al-Muhajirin DR KH Abun Bunyamin MA mengatakan, materi seminar pendidikan salah satunya membahas tentang manajemen hati. Yaitu bagaimana cara menata hati supaya tenang sehingga berimbas kepada kualitas kerja seseorang, dan bisa menjadi lebih produktif.
Baca Juga:Pedestrian Diduga Tidak Sesuai SpesifikasiPengelola Pasar Johar Targetkan PAD Rp775 juta
“Karena kalau kerja tanpa hati yang tenang, maka kerjanya tidak produktif. Juga akan menjadi orang yang sulit bermitra, padahal bermitra dengan siapa pun, itu penting dalam hidup,” kata KH Abun.
Oleh karena itu, sambungnya, seseorang harus bisa menata hati dengan baik. “Termasuk menata kembali pikiran dan menjaga apa yang masuk ke dalam perut kita. Ini adalah kunci kesuksesan yang harus kita lakukan,” ucapnya
Dijelaskan KH Abun, usai seminar ini, masih ada rangkain lainnya. Di antaranya, kata dia, Tabligh Akbar Milad Pesantren dan Haul Abah Cimasuk dan Abah Alawy santri dan masyarakat.
“Hadir pada Tabligh Akbar ini, penceramah DR Habib Seghaf Baharun dan Syeikh Imanuddin Najib, murid dan khalifah Syeikh Abdus Salam Abu Syita Al Hasani Iskandariyah Mesir yang digelar di Lapangan Al-Mukhtar Kampus 1,” katanya.
Ada pun puncak acara rencananya akan digelar pada 16 Februari 2019 mendatang. Kegiatannya berupa gerak jalan sehat dan tausiyah dengan pencaramah KH Ma’ruf Amin bertempat di Kampus 2 Al-Muhajirin.
“Berbagai rangkaian acara ini bertujuan mempererat hubungan silaturahmi internal Al-Muhajirin, mau pun dengan masyarakat. Sehingga dapat menyadarkan kembali bahwa masa depan itu, harus dibangun oleh kita bukan orang lain. Dan pembangunan ini harus komprehensif, yaitu menyangkut masalah dunia dan akhirat,” ucapnya.(add/dan)