SUBANG-Apa sebenarnya motivasi seorang perempuan memilih menjadi pekerja seks komersial (PSK)?
Kebanyakan selain karena masalah ekonomi dan keluarga, dunia PSK memudahkan seseorang mendapatkan uang dengan cara instan. Akhirnya mereka ketagihan dan sulit berhenti dari dunia hitam ini.
Bahkan artis seperti Vannesa Angel pun mengaku terlibat prostitusi online karena alasan uang. Sekali transaksi bisa mendapat Rp80 juta.
Baca Juga:Tiga Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Cilengkrang, Kabupaten BandungPemadaman Terkendala Sumber Air, Ruko Milik Hj Entin Hangus Terbakar
Di tempat prostitusi kelas bawah seperti di Janem, Pantura, Kabupaten Subang, mereka bisa mendapat Rp1 juta dalam semalam.
Hal itu diakui seorang PSK bernama D. Dia sudah menjalani “profesi” ini sudah hampir 10 tahunan.
Perempuan asal Subang itu sebelumnya mengaku bekerja di Tanjung Priuk sebagai pelayan di salah satu karaoke.
Namun akibat perpisahanya dengan suaminya, D akhirnya memilih pekerjaan ini berawal ajakan temannya.
“Waktu itu abis udahan (cerai) sama suami, diajak temen, sudahlah di sini aja biar deket katanya, akhirnya saya mau,” jelasnya kepada Pasundan Ekspres.
Ia menjelaskan bahwa saat itu ia tidak mempunya pilihan pekerjaan lain. Selain karena pendidikan yang rendah ia juga mengku tidak memiliki skill yang mumpuni untuk bekerja diprofesi lain. Namun saat itu karena harus memenuhi nafkah untuk seorang anaknya juga orang tuanya. Akhirnya ia memutusan untuk bekerja di tempat tersebut. “Akhirnya saya kerja di sini dan memang alasan utamanya soal ekonomi. Saya ini orang enggak punya, tapi tulang punggung keluarga,” bebernya.
Ia mengatakan bahwa saat ini ia tinggal bersama ibunya serta anaknya yang kini duduk di kelas 4 SD. D mengatakan, bahwa ibunya mengetahui pekerjaannya hanya sebatas pemandu karaoke.
Baca Juga:Warga Rawabadak Tangkap Ular Sanca saat Hujan DerasIni Alasan Polisi Akhirnya Mengamankan Adi Saputra
“Kalau anak tahu saya kerja, tapi cuma tahunya kerja. Jadi kalu pulang atau mau pergi pasti bilang mama mau kerja,” ujarnya.
Ia ikut di salah satu warung di Janem bersama 5 orang rekanya yang juga sesame PSK. “Warungnya punya orang, kita satu warung ada 6 orang. Macem-macem ada yang dari Cikampek, Blanakan, Karawang,” jelasnya.
D mengungkapkan, pengunjung yang datang atau yang pernah ia layani itu bermacam-macam. Mulai dari supir, warga setempat hingga anak-anak muda.