Di Bandung Sudah Korban Tiga Nyawa
SUBANG-Kali Cipunagara terus menunjukan fluktuasi Tinggi Muka Air (TMA) dalam dua hari terakhir ini. Koordinator lapangan TPOP DSDA Pusakanagara Seksi Patrol Wawan Heryanto mengatakan, hingga Minggu malam (10/2) Pukul 20.30 TMA Kali Cipunagara mencapai 4,67 MDPL.
“Pada hari Minggu malam tinggi muka ir terus menanjak dari minggu pagi hinga sore, bahkan sampai menyentuh level 4,40 MDPL dalam pengamatan real,” ucap Wawan.
Bahkan kata Wawan, saat itu debit air Kali Cipungara terbilang cukup tinggi dengan angka 444.67 M3/detik dalam data yang dimiliki DSDA Pusakanagara.
Baca Juga:BPR NBP29 Pusakanagara Bagikan 2 Unit MotorMenyambut Potensi Wisata Mangrove Gegara Menyan (1)
Ia menambahkan, saat ini TPOP DSDA Pusakanagara juga dibekali dengan aplikasi yang memberikan update ketinggian Kali Cipungara. “Kita ada aplikasi tapi tetap memantau data secara real, yang dilaporkan data real untuk update,” jelasnya.
Saat ini pada Minggu (10/2) ketinggian air Kali Cipunagara sempat turun dan menyentuh TMA 3,80 MDP pada Puul 07.50 WIB dengan debit 201.40 M3/detik. “Pagi sempat turun dengan status stabil namun memang cuaca mendung,” jelasnya.
Lalu pada sore Pukul 16.00 WIB keinggian Kali Cipunagara saat ini kembali naik dan mencapai 4,40 MDPL.
“Kalau diaplikasi TMA nya 4,65 kalau realnya sekitar 4,40, tapi saat ini masih terus dilakukan pengecekan,” ungkapnya.
Seperti diketahui penilaian status Kali Cipunagra berdasarkan TMA untuk status Aman TMA nya berada dibawah 3,70 MDPL, lalu diatas 3,70 MDPL statusnya siap, status Siaga berada diatas 4,70 MDPL dan diatas 5,70 MDPL berstatus Awas.
Sebanyak tiga orang warga tewas akibat diterjang banjir bandang yang terjadi di Komplek Pasir Jatienda, Dusun Pasir Jati RT 04/RW 06, Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (9/2) malam.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu menyebutkan ketiga orang warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Kabupaten Bandung tersebut Firdasari (35), Nuraini (25) dan Rauvan (17 bulan).
Selain itu, lanjut Budi, sebanyak tiga orang juga mengalami luka-luka akibat kejadian bencana alam ini yakni Kiki (12) mengalami luka berat, Nisa (14) mengalami luka ringan dan Ajay (45) mengalami luka ringan.