Dia menambahkan, saat ini tim khusus yang dimiliki BNN itu, tengah melakukan pemetaan wilayah untuk memastikan daerah yang rawan peredaran narkoba. Pemetaan melalui metode survei langsung ke lapangan di 16 Kecamatan di KBB. “Jadi dari 16 Kecamatan itu, mana saja wilayah yang memang sangat tinggi baik peredaran maupun pemakaian narkoba. Itu menjadi target kami. Termasuk kami juga akan melakukan tes urine dan pemantauan bagi guru di sekolah, karena selama ini kami hanya fokus pada siswanya saja,” ungkapnya.
Martiana pun menyesalkan, tertangkapnya seorang ASN apalagi berprofesi sebagai guru karena kasus narkoba. Padahal, jajarannya sudah melakukan pencegahan melalui program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) serta tes urine. “Kasus tersebut (PNS yang ditangkap) membuktikan jika narkoba masih ada di sekitar kita. Tidak menutup kemungkinan banyak juga di lingkungan Pemkab. Kami akan meningkatkan pencegahan dan operasi di lapangan,” pungkasnya.(sep/vry)