Selain program perekrutan reguler, PBB juga memiliki YPP (Young Professional Program) yang mendorong masyarakat dari negara yang kurang terwakili untuk ikut bergabung bersama mereka. Program YPP tidak menuntut pengalaman kerja dan dibuka tiap tahun untuk minimal lulusan S1 yang berusia kurang dari 32 tahun. Namun jika YPP tidak membuka lowongan yang sesuai dengan kualifikasi yang kita miliki, kita masih tetap punya kesempatan untuk bekerja di PBB melalui badan organisasi PBB yang ada di Indonesia. Peluang untuk bekerja di PBB Indonesia tentu lebih besar, karena PBB Indonesia dikhususkan bagi warga Indonesia atau mereka yang fasih berbahasa Indonesia. Jadi, kita tidak harus bersaing dengan seluruh masyarakat dunia, melainkan akan lebih banyak bersaing dengan sesama warga Indonesia saja.
Soal gaji, PBB memberikan remunerasi sesuai kualifikasi dan tingkatan pegawai. Dilansir dari laman resminya, PBB memberikan informasi standar gaji rata-rata di posisi awal P-1 dan P-2 dengan pendapatan pokok tahunan sebesar USD 64,000 atau sekitar 895 juta rupiah, yang, setelah dilakukan penyesuaian dengan biaya hidup di lokasi kerja bisa menjadi USD 106.048, lebih dari 1,4 milliar rupiah, sebanding dengan Rp 123.000.000 per bulan. Belum lagi subsidi untuk tempat tinggal, tunjangan pasangan dan anak, tunjangan pendidikan, tunjangan perjalanan dinas, dan tunjangan kesulitan kerja.
Tidak cukup sampai di situ, karena menariknya lagi, PBB juga menawarkan sistem pensiun, yang tentu nominalnya jauh lebih besar daripada pensiunan PNS nasional. Karena sistem penggajian yang sama dengan PNS, para pegawai PBB mendapat julukan sebagai international civil servants alias PNS internasional. Pun, jika kita mau, dengan pendapatan yang kita sisihkan sendiri setiap bulan, kita bahkan mampu memberikan jamnan ‘pensiun’ bagi anak cucu kita. Sudah saatnya warga Indonesia membidik peluang kerja di PBB dan mempersiapkan diri sedini mungkin.(*)