KARAWANG-Anggota DPRD Kabupten Karawang menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Pangkalan. Pada kesempatan tersebut, turut hadir Wakil Ketua DPRD Sri Rahayu Agustina, Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Karawang Indriyani, Anggota Komisi B Natala Sumedha, Anggota Komisi D Dewi Rohayati ST. Kapolsek dan Danramil Kecamataman Pangkalan seluruh kepala desa ikut hadir. Musrenbang kecamatan dilakukan setiap tahun pada bulan Februari, dalam rangka mengisi Dokumen Rencana Pembangunan Kecamatan serta masukan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Wakil Ketua DPRD Karawang Sri Rahayu Agustina mengatakan, diadakan Musrenbang Kecamatan Pangkalan, memberikan wahana untuk mensinergikan dan menyepakati prioritas usulan-usulan masalah dari masyarakat tingkat RT, RW hingga desa atau kelurahan. Semua itu, menjadi skala pelayanan atau kewenangan kecamatan untuk satu tahun mendatang. “Kita merumuskan dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan dimusyawarahkan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD),” ungkapnya.
Dihadapan tujuh kepala desa yang ada di Kecamatan Pangkalan, Sri mengatakan, saat ini banyak sekali persoalan dihadapi masyarakat. Seperti kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Perangkat desa harus bisa menyelamatkan masyarakat kecil, salah satu adalah dari bank emok. “Program pemerintah dengan BUMDes diharapkan para pelaku ultra mikro ini bisa mendapatkan akses untuk mendapatkan pembiayaan modal dari pemerintah,” terangnya.
Baca Juga:400 Keluarga Belum dapat Jaringan ListrikEmpat Nelayan Asal Indramayu Hilang di Perairan Karawang
Di Kecamatan Pangkalan, kata dia, banyak sekali potensi desa seperti Desa Cinta Kasih yang membudidayakan pembibitan ikan emas. BUMDes bertujuan untuk membantu masyarakat para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Keberadaan BUMDes yang berada di beberapa desa, dianggap belum maksimal.Pasalnya, kalau BUMDes bisa berjalan maka masyarakat tidak akan lari ke bank emok yang sekarang lagi ramai dibicarakan.
Melalui BUMDse diharapkan, para pelaku ultra mikro bisa mendapatkan akses untuk mendapatkan pembiayaan modal dari pemerintah. Tentunya dengan bunga yang lebih rendah dari bank emok tawarkan. Selain itu, sebenarnya BUMDes sendiri bertujuan untuk membantu masyarakat para pelaku Usaha Kecil Menengah sebagai modal usaha
“Sejauh ini saya menilai beberapa BUMDes yang berada di Karawang belum maksimal dalam pengelolaan dana BUMDes sendiri. Di samping itu, jelasnya peran pemerintah daerah yang dianggap lamban dalam mencari solusi simpan pinjam, untuk membantu masyarakat, sehingga keberadaan bank emok dianggap cukup membantu bagi warga yang membutuhkan modal usaha. “Kami akan coba untuk bekerjasama dengan bank pemerintah, sebagai bank perkreditan rakyat yang akan bekerjasama membantu masyarakat dalam permodalan UKM,” tandasnya.(ddy/vry)