SUBANG-Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi meninjau SDN Sukarahayu yang berlokasi di Jalan Raya Perumnas Nomor 119 Kelurahan Karanganyar. Wabup menerima keluhan dari pihak sekolah dan orang tua murid, yang setiap hujan deras menjadi langganan banjir. Musim hujan yang ekstrem, sejak Bulan Januari 2019 hingga saat ini terdata 15 bangunan SD rusak.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi mengatakan, dirinya meninjau ke sekolah untuk menanggapi keluhan dari sekolah dan orang tua murid. Menurutnya, banjir disebabkan tidak adanya saluran pembuangan karena ditutup. “Saya minta kepada PUPR agar membuat drainase untuk pembuangan air yang baru. Sambil kita mencari peluang dana dari pusat ataupun provinsi, untuk melakukan perbaikan tersebut karena APBD Subang ada keterbatasan,” ujarnya.
Kepala SD Sukarahayu Yayan Suryani mengatakan, sekolahnya pada saat hujan selalu banjir, karena tidak memiliki drainase. “Dulu sempat ada arus pembuangan air, namun ditutup oleh warga sekitar karena berdampak membanjiri warga Perumnas. Air tidak bisa keluar yang akhirnya masuk ke dalam kelas hingga mencapai setengah betis orang dewasa. Bahkan warga Pantura mengetahui jika SD Sukarahayu selalu banjir dikala musim hujan,” ungkapnya.
Baca Juga:H. Aming: Pastikan Perbaikan Jalan TuntasGarda Patih Resmi Dibentuk
Dijelaskan Yayan, ketika banjir memasuki ruangan kelas, pihaknya bersama-sama membersihkan air, baru bisa dilakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) lagi. Padahal, pihaknya sudah lama mengajukan bantuan untuk pembuatan drainase baru.
“Kami berharap, bantuan pembuatan drainase segera dilakukan. Maka dari itu, kami meminta kepada Wakil Bupati Subang agar meninjau langsung keadaan sekolah. Belum lagi ada bangunan yang rusak, karena hujan. SDN Sukarahayu punya 316 siswa, untuk tenaga pengajar guru ada 24 orang,” terangnya.
Kasi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Disdikbud Kabupaten Subang, Maman Rochman mengatakan, dua bulan terakhir di tahun 2019 ada 15 sekolah dalam kondisi rusak. “Tiga diantaranya berada di wilayah Kota Subang. Seperti contohnya SDN Sukarahayu dengan tingkat kerusakan 60 persen, namun masih bisa bangunan sekolah tersebut digunakan untuk proses belajar mengajar,” katanya.
Dijelaskan Maman, 15 SD sudah mengajukan bantuan kepada Disdikbud dan sudah diusulkan kepada pemerintah pusat untuk perbaikannya berdasarkan dapodik. “Kemungkinan Bulan Agustus 2019 bisa dilakukan perbaikannya,” tandasnya.(ygo/vry)