KARAWANG-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum Karawang menyebutkan, kerusakan lingkungan di wilayah Pangkalan, Karawang menyebabkan debit mata air Ciburial kian berkurang.
Padahal, debit mata air Ciburial untuk memenuhi sumber air 2.000 kepala keluarga (KK). “Kerusakan lingkungan memang menjadi penyebab utama berkurangnya debit air,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Tarum, M Sholeh saat menggelar jumpa pers, Rabu (13/2).
Kerusakan lingkungan di sekitar mata air Ciburial, akibat aktivitas pertambangan batu kapur atau gamping secara berlebihan. Sehingga debit mata air kian berkurang.
Baca Juga:Ummie: Diabetes Tidak Hanya Menyerang Orang TuaCegah Anggota DBD, Lanud Difogging
Menurut Sholeh, saat itu debit mata air Ciburial mencapai 30 liter perdetik. Tetapi ketika dihitung kembali saat ini, mata air Ciburial menjadi 20 liter air perdetik.
“Kami berharap menemukan cara untuk mencari sumber air untuk wilayah Pangkalan dan Tegalwaru,” katanya.
Wilayah Pangkalan dan Tegalwaru sendiri diketahui sebagai daerah rawan kekeringan ketika musim kemarau.
“Kalau kita hitung, minimal debit 10 liter perdetik bisa kita ambil dari Cigentis. Hanya saja kita masih perlu melakukan kajian, karena kita tidak mau ada bentrok dengan petani,” katanya.
Selain itu PDAM Tirta Tarum juga akan memperbaiki sejumlah unit dan cabang PDAM yang masih menggunakan air bawah tanah. Diantaranya adalah Cabang Kota Baru, Unit Telagasari dan Lemahabang.
“Karena PDAM itu harus menggunakan sumber air permukaan. Tidak menggunakan sumber air bawah tanah, untuk menjaga keseimbangan lingkungan,” terangnya.(aef/vry)