BANDUNG-Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna geram kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Imam Santoso, karena ada Pegawai Negeri Sipil di Disdik yang menjadi penjual narkoba. Dia pun meminta Kepala Disdik Kabupaten Bandung Barat Imam Santoso lebih rajin memperhatikan anak buahnya.
“Ya sudah saja ditindak itu. Oleh Kadisdik enggak boleh (kecolongan lagi), apalagi ada penjual sabu-sabu. Kadisdik harus cepat tanggap. Makanya, harus sering turun kepala dinas itu. Anak buahnya kan harus dilihat. Jangan sampai terjadi lagi,” kata Umbara kemarin.
Umbara juga mengatakan jika oknum tersebut harus di pecat dari ASN harus segera di koordinasikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Baca Juga:Pemkab Akan Gulirkan Kembali Beasiswa Keluarga Miskin BerprestasiKasi Trantib Segera Tertibkan Bangunan Liar
“Kalau mesti dipecat, ya ajukan supaya dipecat. Disesuaikan sanksinya dengan kapasitas kabupaten, karena PNS itu kan ada kapasitas pusat juga. Kalau kapasitas kabupaten dari jabatannya, ya jabatannya diturunkan. Ajukan saja (buat sanksi pemecatan), kalau mencemarkan nama baik KBB,”
Sebelumnya, oknum PNS Disdik KBB berinisial NY (53) alias Bunda diamankan Satresnarkoba Polres Cimahi. Dia ditangkap di rumah kos-kosannya di Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, pada 29 Januari 2019 lalu. NY kedapatan memiliki, menyimpan, dan menguasasi narkotika golongan I jenis metamfetamina alias sabu-sabu seberat 3,96 gram.
Umbara meminta, Polres Cimahi memeroses NY sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dia pun memastikan bahwa Pemkab Bandung Barat bakal memberikan sanksi tegas kepada NY, jika memungkinkan sanksinya berupa pemecatan. Namun, sanksi itu akan disesuaikan dengan kewenangan pemerintah daerah.
Sesuai dengan jargon Bandung Barat Lumpaat, Umbara mengatakan, di dalamnya terdapat unsur Bandung Barat Bersih, termasuk bersih dari narkoba. Dengan adanya kejadian tersebut, dia menekankan, seluruh kepala dinas harus mewaspadai perilaku negatif dari anak buahnya. Utamanya ialah di Disdik, yang bertugas mendidik generasi penerus.
“Orang Disdik jangan hanya di kantor terus. Kemudian peran Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) juga harus lebih maksimal. Semua (Aparatur Sipil Negara) dites urin. Disdik dulu yang dites urin, guru-gurunya, semuanya. Kalau kelihatan ada indikasinya, ya proses saja,” tukasnya.(eko/ded)