SUBANG-Festival Cipali, yang diinsiasi PT Lintas Marga Sedaya (LMS) mengusung tema budaya, Minggu (17/2), Festival tersebut merupakan kali pertama digelar sejak tanggal 15 – 17 Februari 2019, dari pukul 10.00 WIB.
General Manager Operational PT LMS Suyitno mengatakan, Festival Cipali yang digelar di rest area kilometer 86 A, menampilkan 5 booth pameran, yang terdiri dari kuliner dan fashion yang mengusung tema budaya. Keunikannya, antara lain batik quu, oleh-leh khas Subang, kopi cupu manik, roti jhon resep peranakan dan teh tarik jenggot. Pada festival tesebut, juga digelar adanya pelatihan batik tulis.
Adanya acara tersebut, jumah pengunjung membludak mencapai 500 orang pehari,” katanya.
Festival Cipali, Suyitno menjelaskan, sebagai bentuk komitmen manajemen LMS untuk memajukan UMKM binaan, yang fokus pada makan kecil olahan, serta kerajinan batik kepada masyarakat umum. “Festival Cipali salah satu strategi LMS untuk menciptakan area Cipali sebagai destinasi wisata alternatif, bukan hanya sebagai infrasturktur penghubung antar kota saja,” terangnya.
Baca Juga:AI di NgawiRibuan Peserta Ikut Jalan Sehat Milad Al-Muhajirin
Ke depan, Festival Cipali akan menjadi kegiatan secara sensasional dengan konsep yang berbeda setiap tahunnya dan mengusung kekayaan lokal. Kawasan Cipali dikomibinasikan dengan suasana yang nyaman dan penyuluhan tentang safety campaign. “Kita juga memberikan edukasi bagi pengendara untuk selalu memperhatikan keamanaan berkendara di Tol Cipali,” tandasnya.
Tentang PT LMS, perusahaan yang memegang hak konsesi jalan tol Cikopo-palimanan (Cipali) di Provinisi Jawa Barat selama 35 tahun dengan cakupan yang panjang 116,75 kilometer. Sejak diresmikan tanggal 13 Juni 2015, jalan tol Cipali memangkas rute Cikampek-Palimanan hingga 40 kilometer, dibandigkan melewati Pantura. Saat ini, kepemilikan PT LMS dimiliki perusahaan infrastruktur Plus Expressways International Berhard bagian dari UEM Group dan PT Bhaskara Utama Sedaya, yang merupakan bagian dari Astra Tol Nusantara. (ygo/vry)