SUBANG– Memasuki masa panen, sejumlah petani di Kabupaten Subang keluhkan merosotnya harga gabah.
Petani Sukahurip Cijambe Ruslan (41) mengatakan, dirinya mengeluhkan harga gabah yang merosot, akibat kadar air dalam gabah yang tinggi.” Harga turun Karen cuaca sejarang susah untuk menjemur padi,” katanya.
Dijelaskan Ruslan, dirinya berusaha melakukan pengeringan gabah dengan cara manual. Itupun harus dilakukan secara berhari-hari namun mengakibatkan kualitas gabah menurun.” Cara manual saja bahkan sampai 2-3 hari ini menjadikan boros nya waktu,” katanya.
Baca Juga:Neng Farah : Siapkan Empat Point ProgramPanitia Natal bersama Kristiani se-Kabupaten Karawang Laksanakan Bakti Sosial
Ditambahkan, petani lainya Andi, harga gabah yang merosot tersebut diperpara dengan banyaknya tengkulak yang mempermainkan harga.” Banyak tengkulak yang datang mencari kesempatan membali gabah dengan harga murah,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi mengatakan, pemkab Subang berencana akan membuat Perusda (perusahaan daerah) untuk para petani dan meminimalisir terngkulak. “Akan dibuat Perusda dan juga akan dibuat resi gudang sehingga bisa disimpan pada saat petani panen,” singkatnya. (ygo/ded)