“Kemarin pemaparan singkat, angka yang ada masih sebatas estimasi. Jadi bukan tidak benar atau hoaks. Haruslah dilihat dari banyak sisi bukan mengacu pada satu data saja,” pungkas Nusron.
Kembali Dilaporkan
Pasca dilaporkan kemarin oleh TAIB kemarin (18/2), kali ini Capres 01 Jokowi dilaporkan kembali oleh Praktisi Hukum Senior, Eggy Sudjana yang mewakili aliansi masyarakat anti hoaks.
Dalam pemaparannya, Eggy biasa pria ini disapa menilai Jokowi telah menyebarkan data-data bohong saat menghadapi Prabowo Subianto dalam debat (17/2) lalu.
“Koalisi ini menyepakati untuk melaporkan saudara Joko Widodo dalam posisinya sebagai capres. Nah yang poin dilaporkannya adalah Jokowi telah memberikan keterangan palsu,” ujar Eggi di Kantor Bawaslu RI, Jakarta.
Baca Juga:Maman: Jokowi Unggul 53 Persen di Jawa BaratProfesor dari Jepang Bimbing 100 Peserta Lesson Study di SLB
Keterangan palsu yang dimaksud Eggi, pertama klaim Jokowi impor jagung hanya menyatakan 160 ribu ton. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sekitar 700 ribu ton.
Lalu klaim Jokowi tidak ada konflik sengketa tanah karena sudah ada pembagian sertifikat. Begitu pula dengan klaim soal tidak ada kebakaran hutan selama tiga tahun terakhir.
“Di sini kami bukan alasan bela Prabowo atau tidak. Kami Masyarakat Anti Hoaks, artinya masyarakat yang ingin jujur, tidak boleh dibohongi,” tegas Eggy menandaskan.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar memastikan pihaknya akan mendalami semua laporan yang masuk ke pihaknya dan akan memproses sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Bawaslu akan melihat apakah terpenuhi aspek formil dan materil, apabila itu terpenuhi maka akan dilakukan klarifikasi terhadap para tim,” singkatnya. (frs/fin)