PUSAKANAGARA-Ribuan warga Pamanukan tumpah ruah ke jalan utama Pusat Ekonomi Pamanukan untuk menyaksikan perayaan Parade Budaya dan Pesta Rakyat Cap Go Meh, Rabu Siang (20/2). Kegiatan yang baru pertama kali digelar ini mendapat apresiasi dan antusias yang luar biasa dikalangan masyarakat Pamanukan yang menantikan kehadiran Liong dan Barongsai.
Panitia Parade Budaya dan Perayaan Cap Go Meh Vivia Setiawan mengatakan, perayaan Cap Go Meh itu dilakukan sebagai bentuk upaya meingkatkan rasa persatuan dan kerukunan diantara masyarakat. “Melalui parade dan pesat rakyat ini kita ingin sampaikan bahwa ditengah perbedaan suku ras, agama dan budaya, namun sejatinya kita adalah satu. Meskipun banyak perbedaan tapi kita harus tetap bersatu,” ucap Vivia.
Vivia menambahkan, perayaan Budaya Cap Gomeh diinisiasi Perkumpulan Kerukunan Kematian Pamanukan (PKKP). Ada beragam acara diantaranya Parade Budaya, Kesenian Sisingaan, pentas Seni Liong dan Barongsai serta Perayaan Besar Cap Go Meh di GOR Bintang Fantasi, Pamanukan. “Ini adalah persembahan dari rakyat Pamanukan sendiri untuk masyarakat Pamanukan. Tujuannya untuk menghibur dan menjaga rasa persatuan dan kesatuan,” jelasnya.
Baca Juga:Menginap Semalam, Subang Jawara Nganjang Ka Desa CupunagaraDipaksa saat Main ke Rumah Pelaku, Siswi SMP Ini Dihamili Pengangguran
Salah seorang warga Rodiah, mengaku penasaran dan terhibur melihat parade budaya. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan hal yang jarang dilakukan di Pamanukan. “Jarang ada kegiatan seperti ini. Cap Go Meh itu ternyata menarik ya, paradenya, atraksi-atraksi nya. Masyarakat Pamanukan juga banyak yang ikut nonton disini,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Pamanukan M. Rudi yang hadir dilokasi parade mengatakan, parade budaya ini menjadi satu pesta rakyat yang ditunggu-tunggu masyarakat Pamanukan. Terbukti menurutnya, sejak Rabu Siang, masyarakat sudah berjejer dipingir-pinggir jalan menantikan parade tersebut.
“Ini pesta rakyat untuk masyarakat di Pamanukan. Kita tahu, Pamanukan juga terbilang multi etnis, hampir semua suku, ras dan agama disini ada. Ini jadi momentum untuk persatuan dan saling menghargai,” ungkap Camat M.Rudi.
Sementara itu, Ketua PKKP Yoyo Setiawan menuturkan, kegiatan Parade Budaya ini dilakukan untuk memberikan hiburan bagi masyarakat di Pamanukan. “Disamping itu kita memperingati berakhirnya perayaan tahun baru imlek, Cap Go Meh itu dirayakan, 15 hari setelah Imlek. Disini kita ingin sampaikan soal persatuan dimasyarakat, intinya itu,” bebernya.(ygi/vry)