LEMBANG– Walau sempat tertutup awan, supermoon pada Selasa (19/2) malam terlihat jelas di kawasan Bandung. Pengamatan yang dilakukan sejumlah astronom Imah Noong dilakukan menggunakan kamera Sony a5000 dengan lensa Vixen tipe ED102S.
Sekitar pukul 19.00 WIB, bulan purnama belum terlihat karena langit masih tertutup awan setelah kawasan Bandung diguyur hujan sejak Selasa siang. Baru pada sekitar pukul 22.00 WIB, bulan mulai menampakan wujudnya, fenomena supermoon pun bisa terlihat dengan jelas dengan mata telanjang.
Arman Abdul Rohman dari Komunitas astronomi Imah Noong menuturkan, supermoon tanggal 19 Februari ini merupakan peristiwa terdekat dan terbesar yang terlihat di tahun ini, yakni hanya berjarak 356.846 km.
Baca Juga:Sekda Bantah Perlambat Persetujuan Dokumen Pelaksanaan AnggaranDesa Cibogo Prioritaskan Sarana Air Bersih
“Supermoon kali ini paling terdekat dibanding dua fenomena sama yang terjadi di tahun ini. Setelah tanggal 21 Januari lalu, supermoon di tahun ini akan kembali terjadi pada 21 Maret mendatang,” kata Arman usai pengamatan di Observatorium Imah Noong, Kampung Areng Desa Wangunsari Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (19/2) malam.
Namun sebetulnya, lanjut Arman, saat bulan mulai masuk ke titik perigee (titik terdekat bumi) berlangsung pada pukul 16.06 WIB sehingga masyarakat di wilayah Indonesia tidak bisa mengamatinya karena bulan belum terbit. Sedangkan puncak purnama terjadi pukul 22.53 WIB kemarin.
Menurut dia, bagi pecinta astronomi khususnya pehobi astro fotografi, biasanya merka akan membandingkan antara supermoon dengan mikromoon atau saat bulan berada di titik terjauh dari bumi (apogee).
“Nanti kalau teman-teman ingin membandingkan supermoon dengan mikromoon bisa dilakukan bulan September mendatang,” bebernya. (eko/ded)